Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bupati Sidoarjo: 14 PSK Eks Dolly Jadi Warga Biasa  

image-gnews
Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berada di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya  (19/6). Lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berada di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). Lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo -- Bupati Sidoarjo Syaiful Illah mengatakan ada sekitar 14 warga Sidoarjo eks Dolly yang sudah kembali pulang ke desanya masing-masing. Mereka pulang setelah menerima uang saku dari pemerintah sebagai kompensasi penutupan lokalisasi Gang Dolly. Dolly resmi ditutup pada 19 Juni 2014.

"Mereka sudah menjadi warga biasa lagi," kata dia kepada Tempo, Ahad, 22 Mei 2014. (Baca juga: Pasca-Penutupan Dolly, Risma: PR Saya Makin Berat)

Menurut Syaiful, 14 orang itu berasal dari berbagai daerah di Sidoarjo. Namun, untuk nama dan alamat yang bersangkutan, dia enggan untuk merincinya. Alasannya, supaya 14 warganya itu bisa diterima lagi di kalangan masyarakat dan bergaul layaknya orang biasa. "Yang jelas ada," kata dia.

Syaiful juga mengatakan tidak ada perlakuan khusus atau pelayanan khusus dari pemerintah Sidoarjo pada ke-14 warga tersebut karena mereka sudah dibekali beberapa kemampuan sebelum kembali ke daerah mereka masing-masing.

"Kami tidak menyediakan lapangan pekerjaan kepada mereka supaya mereka bisa memanfaatkan uang sakunya untuk usaha sendiri," kata Syaiful.

Selain itu, Syaiful menjelaskan bahwa Kabupaten Sidoarjo memang sudah melakukan berbagai upaya sejak sebelum penutupan gang Dolly hingga pelaksanaannya.

Salah upaya yang dilakukan adalah memerintahkan kepada semua camat se-Sidoarjo untuk terus mendata dan mencegah perpindahan eks Dolly ke daerahnya. "Termasuk menutup beberapa tempat yang terindikasi ada prostitusinya."

Adapun salah satu tempat yang terindikasi ada tempat prostitusi adalah pasar sapi Kecamatan Krian Sidoarjo. Pasar ini akan segera ditutup untuk mencegah adanya jaringan esek-esek itu.

"Sidoarjo harus bebas prostitusi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usaha penutupan berbagai tempat itu akan ditopang dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh semua pihak, terutama satuan pamong praja yang akan mengadakan razia sewaktu-waktu.

"Jadi, semua aparat pemerintahan Sidoarjo kami kerahkan, termasuk dinas kesehatan dalam mencegah HIV/AID," katanya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita Lain
Redenominasi Rupiah Dinilai Tak Bisa Dilakukan pada 2014

Penghapusan Bea Masuk Kakao Masih Wacana

Libur Sekolah, Taman Rekreasi Banjir Pengunjung



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.


Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.


Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.


Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.


Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Ilustrasi prostitusi. Theglobeandmail.com
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.


Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.


Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid
Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.


Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

TEMPO/Iqbal Lubis
Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.


Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.


Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.