Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jajan Usus Ayam dan Cilok, Satu Anak Tewas  

image-gnews
Ilustrasi anak keracunan makanan. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi anak keracunan makanan. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Warga Jalan Jati, Gang Mushala Al Abrar, RT 3 RW 5 Kelurahan Sawangan Baru, Depok, Cholifa Adline Fahirah, 5 tahun, mengembuskan nafas terakhir setelah satu hari dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Selasa, 23 Juni 2014. Gadis kecil pasangan Satiri, 35 tahun, dan Mety, 30 tahun, itu menderita keracunan setelah mengkonsumsi jajanan sate usus ayam dan cilok bersama 15 temannya pada Sabtu pekan lalu.

"Semua korban keracunan ada 16 orang. Satunya meninggal tadi pagi dan 15 lainnya masih rawat jalan," kata Kepala Kepolisian Resok Kota Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah kepada Tempo, Selasa, 23 Juni 2014.

Ahmad mengatakan Cholifa mengalami keracunan paling parah dari temannya yang lain. Awalnya, semua yang keracunan telah dibawa oleh orang tuanya masing-masing ke RSUD Depok, Sawangan, pada hari Minggu, sehari setelah mereka mengkonsumsi jajanan beracun itu. Kelima belas teman Cholifah tidak terlalu parah sehingga dilakukan rawat jalan. Sedangkan kondisi Cholifah memburuk sehingga ia dilarikan ke RS Mitra Keluarga. "Tadi malam dibawa ke RS Mitra dan meninggal tadi padi sekitar jam 09.30," kata Ahmad. 

Lima belas anak yang keracunan adalah Adin (5), Robi (4), Ikbal (5), Mona (5), Ardi (5), Eni (5), Ahmad (6), Alfa (7), Faris (5), Hafis (5), Alamsyah (5), Aruna (5), Romli (5), Nana (5), dan Wendy (5). Semunya merupakan warga Jalan Jati, Gang Mushala Al Abrar, Kelurahan Sawangan Baru, Sawangan, Depok.

Ahmad mengatakan Polsek Sawangan juga baru mendapatkan laporan dari orang tua korban pada Senin malam, 22 Juni 2014. Petugas, kata dia, langsung bertindak cepat dengan melakukan penahanan terhadap tersangka yang bernama Isak, 50 tahun, warga RT 4. "Tadi malam langsung ditangkap," kata dia.

Saat ini, menurut Ahmad, petugas masih mendalami kasus itu dengan meminta keterangan saksi dan pelaku. Dirinya belum bisa memastikan soal pasal yang dikenakan kepada pelaku karena hasil penyelidikannya belum selesai. "Mungkin kelalaian," katanya. Mereka juga masih menunggu hasil diagnosis terhadap jajanan yang dijual pelaku. "Kami masih mencari apa penyebab kematian, apakah karena cilok atau sate usus. Soalnya keluarga korban juga tak mau Cholifah diotopsi," katanya. 

Petugas keamanan RS Mitra Keluarga, Bobi, membenarkan kematian Cholifah tadi pagi. Menurut dia, anak itu meninggal karena keracunan akut yang dideritanya. "Tadi pagi keluarga langsung membawa jenazah untuk dikuburkan," katanya.

Orang tua kandung Cholifa, Satiri, 35 tahun, yang ditemui di rumah duka menceritakan kematian anak semata wayangnya itu berawal saat ada acara pengajian di sekolah PAUD tak jauh dari rumahnya. Masyarakat sekitar memang sudah biasa menggelar pengajian untuk menyambut Ramadan. "Saat itulah Isak datang membawa jajanannya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat jajanan itu, 16 bocah itu langsung berkerumun membeli jajanan. Cholifa sendiri, kata Satiri, saat itu hanya membeli sate usus seharga Rp 1.000. Setelah pulang dari pengajian, Cholifa merasa mual dan muntah. Setelah itu dia dibawa ke klinik, tapi klinik menyatakan harus dirujuk ke rumah sakit. Pada Minggu pagi, 20 Juni 2014, para korban dibawa ke RSUD Depok. "Ternyata bukan anak saya sendiri, teman-temannya juga mual dan periksa ke RSUD," katanya.

Dokter di RSUD mengatakan bahwa Cholifa mengalami keracunan yang cukup parah. Dokter menyarankan agar dia dirujuk ke rumah sakit yang memiliki peralatan lengkap. Namun, karena tidak memiliki biaya, Satiri membawa lagi anaknya ke klinik. Keesokan harinya, keadaan Cholifa semakin memburuk sehingga keluarga membawanya di RS Mitra Keluarga. Akhirnya Cholifah meninggal. "Saya minta polisi mengusutnya, soalnya saya enggak tahu usus itu bagaimana," katanya.

Cholifa dikuburkan di TPU sekitar tempat tinggalnya sekitar pukul 12.30 WIB. Satiri ikhlas melepas anaknya pergi.

ILHAM TIRTA



Berita lainnya:
Pembangunan MRT Dongkrak Harga Properti Jakarta
Pabrik Obat Tramadol Palsu Digerebek Polisi
Diperiksa Polisi, 3 Guru JIS Yakin Tak Salah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

7 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul saat terjadi keracunan makanan dan cara untuk menghindari keracunan makanan


Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

7 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Makaremlaw.com
Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

Apa saja pertolongan pertama untuk keracunan makanan sebelum terlambat untuk diatasi?


Amankah Makan Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi?

57 hari lalu

Ilustrasi nasi (Pixabay.com)
Amankah Makan Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi?

Saat ingin memakan nasi sisa, penting untuk memahami soal penyakit karena keracunan makanan. Berikut saran pakar soal nasi sisa.


Belasan Warga Cihurip Garut Diduga Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ceker dan Kepala Ayam

4 Februari 2024

Polisi dan tim kesehatan memeriksa warga  korban keracunan makanan di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Sabtu 3 zFebruari 2024. ANTARA/HO-Polres Garut
Belasan Warga Cihurip Garut Diduga Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ceker dan Kepala Ayam

Polisi mengambil sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab 14 orang keracunan makanan tersebut untuk diuji di laboratorium.


Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Ilustrasi keracunan makanan. Makaremlaw.com
Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.


Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

15 Januari 2024

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

Banyak konsekuensi makan daging mentah karena mengandung bakteri berbahaya. Pakar pun menentang ajakan yang viral di TikTok.


700 Staf Airbus Keracunan Makanan setelah Jamuan Natal Perusahaan

23 Desember 2023

Pesawat British Airways Airbus A320 lepas landas dari Bandara Heathrow di London, Inggris, 17 Mei 2021. REUTERS/John Sibley
700 Staf Airbus Keracunan Makanan setelah Jamuan Natal Perusahaan

Lebih dari 700 staf Airbus Atlantic jatuh sakit akibat keracunan makanan setelah jamuan makan malam Natal


Makanan yang Tak Dianjurkan Dibawa saat Pergi Liburan

6 Desember 2023

Ilustrasi Kentang Bakar. shutterstock.com
Makanan yang Tak Dianjurkan Dibawa saat Pergi Liburan

Perhatikan makanan yang akan dibawa pergi liburan atau dibawa ke rumah untuk makan bersama demi memastikan keamanannya.


Seberapa Bahaya Makan Nasi yang Dipanaskan Lagi?

30 Oktober 2023

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Seberapa Bahaya Makan Nasi yang Dipanaskan Lagi?

Seberapa berbahayakah menyantap nasi atau makanan sisa yang bertepung lain jika sudah dipanaskan lagi? Simak penjelasan pakar berikut.


Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.