TEMPO.CO, Pemalang - Aktivitas vulkanis Gunung Slamet di Jawa Tengah meningkat sejak kemarin, Ahad, 29 Juni 2014. “Kemarin pagi ada gerimis abu. Sorenya terjadi letusan abu dengan radius mencapai sekitar sepuluh kilometer,” kata Sudrajat, Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada Senin, 30 Juni 2014.
Sudrajat mengatakan letusan abu kembali terjadi pada Senin pagi. Ketinggian lontaran abu itu sekitar 400-1.000 meter dari puncak kawah. Dari hasil pengamatan secara visual hingga siang, Gunung Slamet sudah mengeluarkan letusan abu sebanyak tujuh kali.
Ketinggian lontaran abu itu berkisar 300-1.400 meter dan terbawa angin ke arah barat, yaitu ke wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes. Menurut Sudrajat, peningkatan aktivitas vulkanis gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa itu baru terpantau selama dua hari, Ahad dan Senin. (Baca: Gunung Slamet Siaga, Pemalang Siap Evakuasi Warga)
“Kemarin ada delapan kali gempa letusan. Karena terhalang kabut, kemarin tidak terlihat letusan abunya berapa kali,” ujar Sudrajat. Selain dari letusan abu, peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Slamet juga terpantau dari terus bertambahnya jumlah gempa embusan. (Baca: Dentuman Keras, Gunung Slamet Makin Gendut)
Dalam sepekan terakhir, seismograf di pos pengamatan Gunung Slamet merekam gempa embusan rata-rata 200 kali per hari. Adapun Ahad lalu, jumlah gempa embusan yang terekam seismograf melonjak hingga 756 kali. Sedangkan pekan-pekan sebelumnya, gempa embusan hanya sekitar 60-70 kali per hari.
DINDA LEO LISTY
Terpopuler:
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Polisi Periksa Saksi Teror di Rumah Kader Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Divonis, Corporate Secretary KAI Yogyakarta Ogah Banding