TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak mengetahui kronologi kasus dugaan penganiayaan terhadap Arfiand Caesary Alirhami, 16 tahun, siswa SMA 3 Jakarta Selatan, saat mengikuti kegiatan pencinta alam Sabhawana.
Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait menjelaskan ekstrakurikuler Sabhawana mengadakan acara orientasi anggota baru pada tanggal 12-20 Juni 2014. "Mereka mengambil rute Cikajang-Cianjur-Tangkuban Perahu," kata Arist di kantornya, Jumat, 4 Juli 2014. (Baca: Begini Uji Fisik di Ekskul Sabhawana SMA 3)
Rombongan diikuti oleh 38 orang. Mereka terdiri dari 17 pengurus, 10 peserta, 10 orang senior, dan 1 guru pembina. Adapun lima tersangka siswa kelas XI SMA 3, DW, TM, AM, KR, dan PU, merupakan pengurus Sabhawana. Pada awalnya, menurut Arist, acara berjalan lancar. Hingga Arfiand mengeluh kelelahan pada hari ketujuh. (Baca: Tersangka Ospek Sabhawana SMA 3 Sakit Epilepsi)
Arist mengatakan ada alumni yang tidak senang melihat peserta yang lemah. "Arfiand diam saja dan tetap ingin pulang," kata Arist. Alumni geram melihat sikap Arfiand. Mereka kemudian memberikan pilihan kepada Arfiand. "Mau jaket merah atau pulang?" kata Arist menirukan ucapan alumni SMAN 3. Arfiand bergeming. (Baca: Ospek SMA 3, Tersangka Dihibur Buku Raditya Dika)
Lantaran meminta pulang, Arfiand dibawa oleh dua alumni ke suatu tempat. Di situ, Arfiand dipukuli. "Mereka (alumni) berumur 25 tahun ke atas," kata Arist. Akibat pemukulan itu, Arfiand mengalami luka dalam di perut. Peristiwa penganiayaan itu, menurut Arist, diketahui oleh seorang saksi yang merupakan peserta. (Baca: Ahok: Masa Guru SMA 3 Tak Tahu Muridnya Sok Jagoan)
Dari lima tersangka tadi, TM adalah yang pertama mengetahui pemukulan terhadap Arfiand. Dia membopong Arfiand ke dalam tenda. Di situ, empat tersangka lainnya mencoba menolong Arfiand yang mengalami luka-luka dan lebam pada sekujur tubuhnya. Saat pemukulan ini terjadi, guru pembina yang harusnya mengawasi kegiatan sudah pulang pada hari keenam.
ANDI RUSLI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Prabowo 'Nyerah' di Daerah-daerah Ini
Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hongkong Marah