TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membuat tujuh jalur alternatif yang bisa dilalui setelah penghubung antara jalan dan Jembatan Comal ambles pada Kamis, 17 Juli 2014. Jembatan ini sangat vital di jalur Pantai Utara Jawa karena satu-satunya yang menghubungkan Pemalang dengan Pekalongan. (Baca: Jembatan Comal Rusak, Ongkos Tiket Bus Naik)
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah Urip Sihabudin mengatakan jalan alternatif itu hanya diperuntukkan buat kendaraan roda dua, roda empat, dan truk kecil. "Karena jalannya sempit," ujarnya di Semarang, Senin, 21 Juli 2014. Adapun kendaraan besar atau angkutan barang serta angkutan umum seperti bus besar dialihkan ke jalur selatan.
Peta jalur alternatif yang tersedia untuk menghindari Jembatan Comal terdiri atas banyak jalur. Jalur-jalur tersebut meliputi jalur pertama dari Asemdoyong ke Tegalmlati; jalur kedua, Tegalmlati-Jatiredjo; jalur ketiga, Prompong-Ambo Kulon; jalur keempat, Ambo Wetan-Pasar Uli; jalur kelima, pos Sipait-pospam Comal; jalur keenam, pospam Comal-Ujunggede; dan jalur ketujuh, Ujunggede-Banjardawa. (Baca: Imbas Comal, Distribusi BBM ke DKI via Balongan)
Untuk kendaraan roda dua yang berasal dari arah timur, di Jalan Ahmad Yani membelok kanan melewati perempatan Ismoyo, kemudian lurus ke pos polisi Comal. Pilihan lain adalah di perempatan Ismoyo lewat Jalan Raya Comal-Pemalang. Begitu juga sebaliknya, jalur ini bisa dilewati sepeda motor dari arah barat. Jalur alternatif lain, dari Jalan Raya Comal bisa lewat Karangbrai, Desa Blimbing, kemudian kembali ke Jalan Raya Comal. Atau dari Desa Blimbing bisa langsung ke Jalan Gatot Subroto, Kota Pemalang. Dari Jalan Raya Comal atau Jalan Gatot Subroto juga bisa melewati Karangbrai, kemudian lewat Kesesi dan tembus Kajen, Pekalongan. Dinas Perhubungan sudah memasang rambu petunjuk jalur alternatif di Pemalang dan Pekalongan. (Baca: Pemudik Dialihkan ke Jalur Tengah dan Selatan)
Jembatan Comal yang menghubungkan Pemalang dan Pekalongan ditutup sejak pukul 00.30 WIB Jumat pekan lalu. Amblesnya oprit jembatan itu diketahui pertama kali pada pertengahan Juni lalu. Meski sudah ditambal dengan aspal hotmix, oprit di dua jalur jembatan dengan panjang sekitar 14 meter itu ambles lagi pada awal Juli.
Baca Juga:
Pada Senin lalu, kedalaman amblesnya sekitar 20 sentimeter. Oprit ambles diduga akibat pergerakan tanah yang menyebabkan penurunan penyangga jembatan. Pergerakan tanah itu diduga akibat banjir bandang Sungai Comal pada awal Februari lalu.
ROFIUDDIN
Terpopuler:
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org
Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo
MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai
1988, Militer AS Juga Salah Tembak Pesawat Iran