TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie, menampik kabar Golkar yang ingin berkoalisi dengan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Menurut dia, kader Golkar yang ingin bergabung dengan Jokowi dan Jusuf Kalla merupakan kader Golkar yang tidak memiliki suara di partai berlambang beringin itu. "Kok mendengarkan orang yang tidak memiliki hak suara," ujar Aburizal di Dewan Pembina Pusat Partai Keadilan Sejahtera di Jalan T.B Simatupang, Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Partai pengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mulai retak. Hal itu terlihat dari adanya desakan kader-kader partai di daerah untuk mengalihkan dukungan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla. (Baca: Agung Ingin Golkar Evaluasi Koalisi Merah Putih)
Partai pengusung yang ingin mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla diantaranya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat dan Partai Golkar. Bahkan Wakil Ketua Umum Golkar, Agung Laksono meminta Golkar untuk menerima hasil rekapitulasi suara yang telah ditetapkan oleh KPU.
Aburizal juga menjelaskan jika permintaan Agung Laksono agar Golkar mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla tidak perlu dihiraukan. "Agung Laksono itu gak punya hak suara, yang punya hak suara ialah daerah," ujar Aburizal, Kamis 24 Juli 2014. (Baca: M.S. Hidayat: JK Akan Ajak Golkar ke Pemerintahan)
Selain itu, Aburizal juga menjamin tidak ada musyawarah nasional Partai Golkar di tahun ini. Menurut dia, Munas baru akan diselenggarakan tahun depan.
Koalisi Merah Putih, kata Aburizal, tetap solid hingga saat ini. "Masih dong namanya juga koalisi permanen," ujarnya.
GANGSAR PARIKESIT
Terpopuler:
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub