TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pembatasan solar oleh Pertamina tidak akan berpengaruh banyak bagi nelayan dan petani. "Untuk nelayan ataupun petani, tidak ada masalah," kata Soekarwo, Jumat, 8 Agustus 2014
Menurut Soekarwo, pembatasan solar bersubsidi diberikan kepada kapal berukuran 30 gross ton ke atas. "Saya minta juga untuk mengundang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dan Serikat Nelayan Indonesia. (Kita bicarakan) tentang hand tractor dan macam-macam itu. Prinsipnya, pengurangan pembatasan ini untuk kelompok-kelompok di atas," ujarnya. (Baca pula: Solar Dibatasi, Pengusaha Angkutan Bersiasat)
Permasalahan pembatasan solar bersubsidi, tutur Soekarwo, terletak pada distribusi barangnya. Dia mengkhawatirkan terjadinya panic buying yang menyebabkan pembelian solar lebih banyak daripada yang diperlukan. Pengurangan subsidi itu juga dapat mendorong orang untuk menjual solar tersebut kepada kelompok lain. "Kita ada tim untuk memastikan distribusi. Kita juga minta pengamanan dari Pertamina dan polisi untuk mengantisipasi penimbunan," katanya.
Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari, menuturkan alokasi solar untuk nelayan pada Agustus akan dilakukan revisi dan evaluasi terlebih dahulu sebelum diberlakukan pengurangan. "Kan, ada daerah yang subsidi berlebih, ada yang kurang. Nanti akan kita coba subsidi silang sebelum pengurangan. Yang jelas, tetap kita mengakomodir kebutuhan nelayan," ujarnya.
Untuk kebutuhan solar di Jawa Timur pada saat semester pertama sekitar 15.168 kiloliter. Jadi, per bulannya mencapai 2.528 kiloliter. Sedangkan untuk semester kedua dialokasikan 17.713 kiloliter. "Kalau, misalnya, dibatasi hingga 20 persen masih mencukupi, kami optimistis masih bisa mencukupi kebutuhan nelayan, sehingga tidak ada kelangkaan," tuturnya. (Baca juga: Solar Nelayan Dikurangi, Menteri Cicip Protes)
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler
Begini Celah Penipuan dalam Arisan MMM
Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Petanya
Roro Jonggrang Masih Jadi Topik Hangat Twitter
Pria Ini Mengaku Presiden ISIS Regional Indonesia
Kenapa Solo Disebut Basis Gerakan ISIS?
Ini Metamorfosa Kepribadian Marshanda
OJK Terima 126 Aduan Soal MMM