TEMPO.CO, Siak - Polisi mengatakan pembunuhan dan mutilasi tujuh orang, enam di antaranya masih bocah, dilakukan para tersangka di tiga kabupaten di Riau. Seluruh tersangka sudah ditangkap, tapi masih ada satu korban yang belum ditemukan.
Keempat tersangka adalah Muhammad Delvi beserta istrinya, Dita Desmala Sari, serta kedua temannya, Supriyan dan DP. "Delvi menjadi otak pelaku dengan dibantu istri dan temannya," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Riau Komisaris Besar Arif Rahman, Senin, 11 Agustus 2014. Pasangan suami istri itu membunuh sebelum berhubungan badan. (Baca: Pasutri di Riau Mutilasi Bocah Demi Kepuasan Seksual)
Delvi diduga sudah menjalani aktivitas kelainan seksual kepada para korbannya itu sejak 10 Januari 2013. Korban pertamanya adalah FD, bocah 5 tahun dari Desa Kampung Baru, Kecamatan Rantau, Rokan Hilir. Delvi memotong kemaluan bocah itu. Ia mengaku melakukannya sendirian. Namun, mayatnya belum ditemukan. "Polisi sudah menemukan jaket, baju, dan celana dalam FD," kata Arif.
Korban berikutnya adalah AC, 40 tahun, warga Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis, pada Juli 2013. Delvi merayu korbannya yang mengidap keterbelakangan mental itu ke tempat sepi di jalan antara Siak dan Duri. Ia dibunuh dan kemaluannya juga dipotong. Jenazahnya ditemukan di dalam semak. (Baca: Kisah Bocah yang Selamat dari Mutilasi di Siak)
Delvi dan timnya tak berhenti. Pada 2 Agustus 2013 ia membunuh MH, 9 tahun. Ia dibantu oleh istrinya, Dita Desmala Sari, menjagal bocah di Jalan Stadion Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Modusnya, tersangka membujuk korban dengan mengajak mancing dan berenang. Setibanya di tempat sepi, bocah dibunuh dan dipotong kemaluannya.
Tidak cukup sampai disitu, pada 14 Agustus 2013, Delvi dan Dita kembali mencari mangsanya di Perawang, Siak. Keduanya membunuh RH, 9 tahun. Mereka membujuk RH dengan mengajaknya bermain di rumah. Sama seperti korban lainnya, kemaluan korban ikut dipotong.
Berikutnya, tersangka Delvi kembali mencari mangsanya di Perawang, Siak. Kali ini Delvi dibantu oleh Supiyan, 26 tahun. Keduanya membunuh MJ, 8 tahun, di kawasan hutan akasia, Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Siak. Modusnya, kedua pelaku merayu korbannya dengan membelikan kerupuk. "Kemaluan korban juga ikut dipotong," kata Arif.
Delvi kembali mengulangi aksinya pada 16 Maret 2014. Ia sendirian membunuh MH, 9 tahun. Di sini, istrinya, Dita Desmala, mulai membantu suaminya menjagal korbannya. Mereka merayu korban dengan mengajaknya memancing dan berenang, lalu korban dibunuh dan dipotong kemaluannya.
Delvi terakhir beraksi pada 18 Juli 2014. Korbannya kali ini adalah FM atau OV. Kali ini pelaku dibantu dua temannya, Supiyan dan Diki Pranata. Ketiganya menjagal dan memotong kelamin korban di kawasan hutan akasia, Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.
Polisi ingga kini masih mendalami motivasi perbuatan para pelaku yang tak wajar itu. Delvi sempat mengaku beraksi atas perintah seorang dukun. Setelah kelamin korban dipotong, pelaku juga menguliti dan menjual daging korban ke kedai tuak. Namun, polisi belum bisa memastikan kebenaran dari pengakuan tersangka. "Semuanya keterangannya masih didalami penyidik,"
RIYAN NOFITRA
Terpopuler
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?