TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan tak memantau perkembangan sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi. "Enggak, enggak tahu. Saya sibuk sendiri," ujar Jokowi di Balai Kota, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca: Jokowi Pastikan Gaya Pemerintahannya Beda dengan SBY)
Jokowi mengaku juga tak memantau sidang MK pada Jumat, 8 Agustus lalu, karena sibuk blusukan. "Kemarin, ke waduk, ke pasar," tuturnya. Mahkamah Konstitusi menggelar sidang lanjutan sengketa pemilu presiden yang diajukan capres Prabowo Subianto. (Baca: Jokowi Pilih Empat Tokoh Penasihat Tim Transisi)
Anggota tim hukum Jokowi-JK, Alexander Lay, mengatakan pihaknya menyiapkan 25 saksi untuk menangkal tudingan sengketa pemilu presiden yang diajukan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di MK. (Baca: Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?)
Saksi-saksi tersebut berasal dari beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia. Di antaranya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Mereka nantinya akan menjelaskan mengenai adanya persoalan penggunaan DPKTb yang dianggap kubu Prabowo bermasalah.
Kubu Prabowo-Hatta memohon MK menyatakan batal dan tidak mengikat terhadap Keputusan KPU Nomor 535/KPTS/KPU/Tahun 2014 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Mereka juga ingin MK menyatakan hasil pemilu presiden yang benar adalah Prabowo-Hatta mendapat 67.139.153 suara dan Jokowi-JK meraup 66.435.124 suara, serta menetapkan Prabowo-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
TIKA PRIMANDARI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar