TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail, meragukan pernyataan Kepala Kepolisian Resor Nabire Ajun Komisaris Besar Tagor Hutapea mengenai distribusi logistik di wilayah Dogiyai yang sampai ke distrik Mapia Tengah.
Menurut dia, dalam keterangan beberapa saksi yang dihadirkan oleh Komisi Pemilihan Umum kemarin, salah seorang saksi justru tidak mengetahui bahwa distribusi logistik itu bisa sampai di delapan distrik yang ada di Kabupaten Dogiyai.
"Mereka hanya mengatakan bahwa distribusi logistik itu dibawa oleh pihak ketiga atau pemenang tender," kata Maqdir di sela-sela persidangan Mahkamah Konstitusi, Kamis, 14 Agustus 2014. (Baca: Kapolres: Bupati Dogiyai Imingi Pilih Prabowo)
"Tapi dalam keterangan Kapolres, kok mereka yang mengantarkan logistik itu sampai ke Dogiyai. Apakah yang memenangkan tender itu polisi sehingga mereka mendistribusikan logistik sampai ke sana."
Maqdir mengatakan dalam dalil permohonan, kubunya mendalilkan tidak sampainya pendistribusian logistik pemilu di beberapa distrik yang ada di pedalaman Papua. Salah satunya adalah distrik yang terdapat di Kabupaten Dogiyai itu.
Dalam persidangan kemarin, Ketua KPU Kabupaten Dogiyai Didimus Dogomo mengatakan tidak mengetahui ihwal distribusi logisik sampai ke tingkat distrik. Menurut dia, distribusi logistik di daerahnya memang mengalami kendala karena akses yang terbatas. Didimus juga mengatakan urusan distribusi logistik diurus oleh pihak ketiga, atau pemenang tender. (Baca: Pilkada Dogiyai Papua Salah Sejak Awal)
Sedangkan dalam persidangan hari ini, Kapolres Nabire Tagor Hutapea mengatakan aparatnya justru yang melakukan distribusi logistik itu sampai ke distrik Mapia Tengah, Dogiyai.
Dia mengatakan pendistribusian itu dilakukan pada tanggal 7 Juli 2014. Bersama beberapa pasukan keamanan membawa logistik dari Nabire ke Dogiyai dan disimpan di kantor Polsek Kamu, Dogiyai, pada 8 Juli 2014.
"Pada saat kami sampai sana, ditunggu beberapa jam tidak ada perwakilan dari panitia pemilihan tingkat distrik (PPD) yang datang. Akhirnya, kami mengirimkan pesan kepada semua anggota PPD," kata Tagor dalam persidangan melalui video conference, Kamis, 14 Agustus 2014. "Setelah ditunggu yang datang hanya tiga anggota PPD dari tiga distrik, padahal ada delapan distrik di sana."
REZA ADITYA
Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres