TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang, Jawa Tengah, meremajakan kereta baru Fajar Utama tujuan Jakarta. PT KAI mengubah kereta tipe bisnis menjadi rangkaian kereta kelas ekonomi AC plus dengan nama baru Menoreh II.
“Tarifnya pun diubah dari kereta Fajar Utama yang harga batas bawah Rp 100 ribu dan batas atas Rp 300 ribu menjadi tarif batas bawah Rp 110 ribu dan batas atas turun Rp 270 ribu,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop IV Semarang Suprapto seusai peluncuran operasional kereta Menoreh II, Selasa, 19 Agustus 2014.
Kereta Fajar Utama rute Tawang, Semarang-Pasar Senen diganti karena usianya sudah tua. Pergantian rangkaian ini merupakan program peremajaan kereta yang dilakukan PT KAI secara bertahap. “Inovasi baru terus dilakukan sebagai bentuk keseriusan PT KAI dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api,” kata Suprapto.
Kereta Menoreh II terdiri atas tujuh gerbong dengan kapasitas 528 penumpang, lebih banyak 18 persen dibanding kapasitas kereta Fajar Utama. Tiap gerbong kereta ekonomi AC plus Menoreh dapat mengangkut 80 penumpang, sedangkan kereta Fajar Utama menggunakan gerbong kereta bisnis hanya dapat mengangkut 64 penumpang per gerbong. (Baca: PT KAI Tambah 3 Kereta Ekonomi AC)
PT KAI mendesain rangkaian kereta baru itu lebih modern, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan kereta. Desain baru itu antara lain meliputi toilet ramah lingkungan, tempat duduk yang lebih nyaman dilengkapi saklar listrik di tiap tempat duduk, dan informasi dengan sistem running led. “Selain itu, menggunakan AC sentral dengan suhu yang bisa disesuaikan dan tempat duduk khusus untuk penyandang cacat,” tutur Suprapto.
Kereta yang menggunakan jadwal keberangkatan Fajar Utama itu berangkat Stasiun Tawang pukul 08.00 WIB dan tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 14.17 WIB. Dari arah sebaliknya, Kereta Menoreh II berangkat Stasiun Pasar Senen pukul 19.45 WIB dan tiba di Stasiun Tawang pukul 01.59 WIB. (Baca: PT KAI Sediakan Kereta Khusus untuk Difabel)
Suprapto berharap peremajaan kereta mampu menambah daya tarik calon penumpang, sehingga kepadatan arus lalu lintas di jalan raya, khususnya di lintas Semarang-Jakarta, berkurang. Peremajaan ini merupakan bagian dari program peremajaan 150 kereta lawas yang ditarget selesai tahun 2020.
PT KAI membagi 150 kereta menjadi eksekutif dan noneksekutif, dengan rincian 75 kereta ekonomi dan 75 kereta eksekutif. Semua kereta noneksekutif baru itu telah digarap PT Inka, sedangkan kereta eksekutif ditenderkan ke perusuhaan internasional.
Ketua Forum Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menilai peremajaan kereta ini sangat baik untuk mendukung layanan transportasi nasional.
EDI FAISOL
Terpopuler:
Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?
Fahri Hamzah Cuit Klarifikasi Duit Nazaruddin