TEMPO.CO, San Francisco - Pengelola Twitter pada hari Selasa menyatakan akan menghapus foto dan video dari orang yang sudah meninggal dari jejaring sosial itu atas permintaan anggota keluarga dekat atau orang yang berwenang.
"Untuk menghormati keinginan orang-orang yang dicintai, Twitter akan menghapus gambar dari orang yang sudah meninggal dalam kondisi tertentu," demikian pernyataan layanan microblogging itu pada sebuah halaman dukungan sebagaimana dikutip CNET, Selasa, 19 Agustus 2014.
Twitter mengatakan akan mempertimbangkan penghapusan gambar almarhum yang diambil "ketika cedera kritis terjadi pada saat sebelum atau sesudah kematian."
Pembaruan kebijakan itu muncul seminggu setelah Zelda Williams, putri komedian Robin Williams, mengumumkan dirinya meninggalkan akun Twitter-nya setelah gambar mengerikan almarhum ayahnya dikirim ke jejaring sosialnya. "Menambang akun kami untuk foto-foto ayah, atau menghakimi saya atas sejumlah foto itu, kejam, dan tidak perlu," tulisnya di Twitter sebelum meninggalkan jejaring sosial itu.
Twitter menanggapi dengan memblokir sepasang akun yang mengirim banyak gambar tersebut dan menyatakan akan meninjau kebijakan perlindungan penggunanya. "Kami tidak akan menoleransi penyalahgunaan ini di Twitter," ujar Del Harvey, Wakil Presiden Trust and Safety Twitter, dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post. "Kami telah menangguhkan sejumlah akun yang berkaitan dengan masalah ini karena melanggar aturan kami, dan kami sedang dalam proses mengevaluasi bagaimana kami dapat lebih meningkatkan kebijakan untuk menangani situasi tragis seperti ini."
Namun Twitter menyatakan, saat meninjau permintaan penghapusan, microblogging ini akan mempertimbangkan faktor kepentingan publik seperti nilai berita konten itu, dan mungkin tidak mengabulkan semua permintaan. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z. | CNET
Berita lain
Steve Ballmer Resmi Lepas dari Microsoft
Robot Bantu Perangi Ebola di Liberia
Ilmuwan Amerika Buat Sistem Kamuflase ala Gurita
Gunung di Islandia Aktif, Penerbangan Eropa Siaga
Robot Bantu Perangi Ebola di Liberia