TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto curiga pemerintah sengaja ingin menggoyang kekompakan lembaganya. Kecurigaan itu muncul lantaran pemerintah berkukuh membentuk dan menjalankan panitia seleksi pengganti Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. (Baca: Menteri Amir: Pengganti BusyroSegera Dipilih)
"Upaya kami mempercepat pemberantasan korupsi pasti terganggu kalau ada yang tiba-tiba masuk sebagai pimpinan KPK. Tapi, kalau memang maksudnya ingin mengganggu ritme, ya, silakan saja," kata Bambang di kantornya, Sabtu dinihari, 23 Agustus 2014. (Baca: KPK Tolak Busyro Muqoddas Diganti Tahun Ini)
Menurut Bambang, siapa pun orang yang menggantikan Busyro bakal memerlukan waktu untuk beradaptasi. "Dan itu pasti mengganggu ritme," ujar Bambang. (Baca: Anggota Pansel Imbau Busyro Ikut Seleksi Lagi)
Busyro bakal mendahului empat komisioner lain dalam mengakhiri masa jabatan, yaitu pada 10 Desember 2014. Busyro, yang juga mantan Ketua Komisi Yudisial, masuk KPK menggantikan ketua periode sebelumnya, Antasari Azhar, yang menjadi terpidana kasus pembunuhan Nazruddin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran. Sedangkan jabatan empat komisioner yang lain berakhir pada 14 Desember 2014.
Sebagaimana dimuat dalam laman resmi Sekretariat Kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Juli 2014 menandatangani Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK. Panitia itu akan mencari pengganti Busyro yang diketuai Menteri Amir Syamsuddin.
Hingga kini baru dua orang yang mendaftarkan diri sebagai pengganti Busyro. Mereka adalah Maju Darianto Hutapea dan Denny Suriandhi. Keduanya dari swasta.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler
PAN-Golkar Tolak Posisi Menteri Kabinet Jokowi
Istri PM Malaysia Pulang Kampung ke Sumatera Barat
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Wibawa Golkar Turun Jika Gabung ke Jokowi
Soal Ketua DPR, Koalisi Merah Putih Siapkan Nama