TEMPO.CO, Palu - Djubir Usman, ayah Saiful Priatna alias Ipul, 29 tahun, salah seorang terduga anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama enam rekannya di wilayah Kabupaten Pari Moutong pada Sabtu, 13 September 2014, yakin anaknya tidak terlibat kelompok radikal apa pun. (Baca:Polri Gandeng Imigrasi Ungkap WNA Terduga Teroris )
“Itu tidak benar. Saya yakin anak saya tidak terlibat kelompok-kelompok itu,” kata Djubir kepada Tempo saat dihubungi, Rabu, 17 September 2014.
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebutkan tiga warga yang ditangkap pada Sabtu lalu adalah Saiful, M. Irfan (21), dan Yudit Chandra alias Ichan (28). Tiga warga Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah, tersebut membawa empat warga negara Cina pemegang paspor Turki yang diduga terlibat jaringan kelompok teroris Santoso di Poso. Mereka juga disebut sebagai anggota jaringan ISIS yang kini sudah mengubah diri menjadi Negara Islam (IS). (Baca:4 Warga Turki Masuk ke Indonesia Secara Ilegal)
Djubir yakin anaknya selama ini merupakan anak baik dan tidak menunjukkan aktivitas yang berkaitan dengan kelompok-kelompok garis keras di Indonesia. Selama ini Saiful diketahui sebagai guru honorer di salah satu sekolah luar biasa di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. “Kegiatan utama anak saya hanyalah guru honorer. Saya orang tuanya, jadi saya tahu persis anak saya itu,” ujarnya.
Ayah dua anak ini menambahkan, anak sulungnya ini tidak pernah terlibat masalah apa pun. Saiful yang dilahirkan pada 21 November 1984 di Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli, dan sekolah di Sekolah Dasar Negeri Center 2 Tawaeli; kemudian Pondok Pesantren Istiqomah Ngatabaru, Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Kota Palu; lalu Madrasah Aliyah di Tebuireng, Jawa Timur, itu tak pernah bergabung dengan kelompok garis keras.
“Sebagai warga NU, kami tidak yakin kalau anak saya itu terkait dengan jaringan ISIS atau kelompok radikal lainnya,” ucapnya.
AMAR BURASE
Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik