TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha minyak yang tergabung dalam Indonesia Petrolium Association (IPA) menyumbangkan 14 truk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sumbangan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Ketua IPA Lukman Ahmad Mahfud menuturkan awalnya asosiasi bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo Januari lalu. Dalam pertemuan tersebut, DKI memaparkan program penanggulangan banjir, salah satunya penanganan sampah. "Kami bicara apa yang bisa disumbangkan," ucap dia di Balai Kota, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Bank Mandiri Beri 3 Truk Sampah, Ahok: Masih Kurang)
Setelah pertemuan, tutur Lukman, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengeluarkan imbauan. Ahok meminta setiap perusahaan atau asosiasi sebaiknya menyumbang truk sampah. "Kami lalu mengumpulkan uang buat beli truk sampah," ujar dia. (Baca: Ahok: Silakan Penyumbang Truk Sampah Pasang Iklan)
Keberadaan truk sampah itu dinilai Ahok sangat penting. "Dulu, kalau sampah dibuang di sungai, bayar ke swasta. Bisa bayar dua kali. Sampah diangkut ke Bantar Gebang, bayar juga ke swasta. Saya bingung, lalu kami stop. Sampah numpuk dibiarin," katanya. (Baca: Ahok Terima 53 Truk Sampah Pengusaha Tionghoa)
Ahok bahkan menduga sampah yang diangkut dari Jakarta tak pernah sampai ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Bantar Gebang. "Dibuang lagi ke sungai. Begitu dipaksa, truk masuk Bantar Gebang, di sana mampet," ucapnya.
Selama ini, sejumlah perusahaan tercatat sudah menyumbang truk sampah ke DKI. Awal September lalu, Bank Mandiri juga menyumbang tiga truk.
ERWAN HERMAWAN
Terpopuler:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Gunung Slamet Meletus Lagi
Jokowi Tak Akan Hapus Kementerian Agama
Hapus Kementerian Agama, Muhaimin: Itu Sesat