Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produk Lokal Menuju Pasar Bebas  

image-gnews
Petugas merapikan tas produk Catha di Pondok Indah Mall 2, Jakarta, 17 September 2014. Catha mampu memproduksi tiga tas dalam satu hari. TEMPO/Aditia Noviansyah
Petugas merapikan tas produk Catha di Pondok Indah Mall 2, Jakarta, 17 September 2014. Catha mampu memproduksi tiga tas dalam satu hari. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pertengahan bulan lalu, di sebuah acara peluncuran buku tenun di Grand Indonesia, perancang Oscar Lawalata (Baca: Oscar Bikin Kejutan di Jakarta Fashion Week 2014) melenggang anggun sambil enenteng  tas tangan besar berbahan suede warna biru laut. Dengan bentuk kotak memanjang, tas yang dikenakan Oscar menyita perhatian para undangan di acara tersebut. "Tas ini produk lokal loh, asli buatan anak dalam negeri sendiri." kata Oscar, 36 tahun.

"Soal desain dan kualitasnya, enggak kalah dengan barang impor atau global. Nama labelnya Catha, lihat deh, keren kan?" imbuhnya lagi sambil menerangkan tas kebanggaannya itu tertera label “Catha”.  (Baca: Lima Cara Membersihkan dan Merawat Tas Suede)

Tak hanya Oscar,  artis cantik Jessica Mila juga kepincut dengan tas buatan anak negeri bernama Catha ini. Artis yang kini tengah naik daun dalam perannya di sinetron Ganteng-Ganteng Serigala tercatat sebagai pemakai setia Catha Bags. Jessica menyukai tas berbahan canvas berwarna terang seperti merah muda, hijau, fuschia, biru dan kuning yang sesuai dengan penampilannya, gaya remaja masa kini. "Tasnya enak, muat banyak, simpel tapi oke dipakai kesempatan apapun. Aku suka dengan tas ini," kata Mila yang sering menggunduh foto-fotonya saat bergaya dengan tas ini di media sosial.

Ajeng Kuswiasih, Direktur pemasaran Catha Bags menjelaskan produknya merupakan sebuah brand tas dan aksesoris asli Indonesia. Berdiri sejak tahun 2012 dan kemunculan perdananya diretas di dunia maya melalui website www.catha-bags.com. "Kami konsisten menampilkan produk-produk berbahan kulit kualitas premium yang menghasilkan produk-produk lokal berkualitas internasional," kata Ajeng ditemui Rabu, 17 september di gerai Catha di Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan.

Ajeng menerangkan nama Catha—berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kreatif. Adapun lambang Catha adalah burung Resy Gentayu atau yang dipercaya sebagai burung menuju surga.

Ajeng mengatakan Catha membidik pasar masyarakat menengah ke atas, dengan rentang usia 17–45 tahun. “Mulai anak kuliah sampai wanita karier,” ujar dia. Mereka mengandalkan bahan kulit, suede, dan kanvas.

Bahan kulit, Ajeng menambahkan, berasal dari sapi Jawa muda. Bahan itu dijahit dengan tangan. “Untuk menjaga kedetailan, satu hari kami hanya produksi maksimal tiga tas,” kata dia.

Menurut Ajeng, produk ditempatnya menjunjung nilai-nilai lokal dalam desain mereka, di antaranya menggunakan motif yang diambil dari batik Kawung—berpola bulatan yang tertata secara geometris. “Agar Catha dikenal sebagai tas kulit premium asli Indonesia,” ujar dia. “Juga supaya para wanita jadi lebih percaya diri memakai produk dalam negeri.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga untuk produk ini mulai Rp 900 ribu–2 jutaan untuk tas kulit dan suede. Untuk kanvas, lebih murah, Rp 325 ribu–1 juta. Selain itu ada juga gelang (mulai Rp 159 ribu), dompet, sampul paspor dan penutup laptop (mulai Rp 250 ribu).

Ajeng menuturan tak hanya di Pondok Indah Mal, labelnya juga bisa diperoleh di Lippo Mal Karawaci dan Bandung. "sekarang kami mulai merambah ke Singapura, Brunei, Hong Kong, dan Eropa melalui penjualan personal."

Pengamat fashion, Amelia Masniari, (Baca: Miss Jinjing : Media Asing Salah Soal Gaya OKB) mengatakan fenomena produk premium lokal yang berusaha menembus pasar dunia dimulai sejak awal 2000-an. Menurut dia, masih butuh banyak waktu dan terobosan supaya produk dalam negeri itu bisa bersaing dengan merek mapan yang memiliki penggemar fanatik. “Mau bagaimanapun, kita masih lebih pede pakai tas branded asing,” ujar Miss Jinjing, panggilannya. “Kalaupun membeli produk lokal, lebih didorong alasan variasi.”

Penulis setumpuk buku belanja dan gaya hidup—di antaranya Miss Jinjing Rumpi Sampai Pagi—ini berharap kehadiran produk premium lokal tidak sebatas angin lalu. “Pengalaman membuktikan banyak lahir produk seperti ini, tapi hanya eksis sebentar,” kata Miss Jinjing.*

HADRIANI P
Terpopuler|
Game World In AyoDance Diluncurkan 
Paula Meliana Buat Koleksi Gaun Pengantin Muslim
Batik Banyuwangi di Mata Priscilla Saputro
Berkulit Eksotis, Maudy Ayunda Dikejar Pria Kulit Putih 
Taati Aturan, Silakan Nikmati Clubbing di Sini

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

2 hari lalu

Turis asing berfoto dengan remaja Korea berpakaian hanbok  di Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan, 27 Maret 2016. Para remaja juga mempromosikan pakaian khas ini kepada para wisatawan asing. Jean Chung/Getty Images
Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.


3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

4 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023


Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

6 hari lalu

Ilustrasi mal atau pusat berbelanjaan di Jakarta. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

18 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

26 hari lalu

Ilustrasi seorang pria berbelanja. .scarborough.com
Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.


Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu

52 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikanbelanja pemerintah telah terealisasiRp 470,3 triliun hingga pertengahan Maret ini.


Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

56 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.


Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

6 Maret 2024

Beberapa tenant yang ada di Pusat Grosir Solo atau PGS, Jawa Tengah, menawarkan berbagai produk fesyen kepada pengunjung, Selasa, 5 Maret 2024. Manajemen PGS sedang mempersiapkan konsep baru untuk menjadikan kawasan itu sebagai kawasan bisnis one stop shopping. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.


Program Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?

4 Maret 2024

Sejumlah siswa menyantap makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Program Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?

Program makan siang gratis dinilai para ekonom akan menggerus dana pendidikan dan membebani APBN.


Destinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja

29 Februari 2024

Aktris dan influencer, Anya Geraldine, saat menghadiri acara Made In Singapore, di Jakarta, 28 Februari 2024. (Dok. Singapore Tourism Board)
Destinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja

Anya Geraldine menceritakan pengalaman mengeksplorasi Singapura