TEMPO.CO, Jakarta - Professor Arseneult dari Duke University Medical Center, Newyork mengungkapkan, anak korban bullying dipastikan terkena dampak "Racun Stress" yang mempengaruhi respon psikologi anak atau jka tidak, maka kesehatan anak yang terpengaruh. Ini menyebabkan, korban bully tumbuh dengan berbagai macam penyakit dalam perjalanannya menuju usia dewasa, salah satunya mudah terjadi peradangan (inflamasi).
Tim Duke menilai sejauh mana respon korban bully melalui pengamatan terhadap 014kandungan protein yang disebut C-reactive protein (CRP) atau protein C reaktif. Kandungan tertinggi dari CRP mucul selama pnedarahan pada korban bully terjadi.Tim Duke di bawah supervisi Professor Arsenault meneliti tingkatak CRP pada 1.420 anakberumur 9-16 tahun.
"Tapi ada satu fakta mengejutkan, seorang korban bully yang kembli melakukan bully terhadap orang memiliki kadara CRP yang lebih sedikit dibandingkan yang tidak membalaskannya," ujar Professor Arsenault, seperti yang dikutip dalam Medical News Today, Jumat 26 Septermber 2014.
Tidak cuma melihat kandungan CRP saat peradangan, para peneliti juga memperhitungkan jumlah CRP pada responden dengan melihat latar belakang responden. Misalnya, kekurangan terapi, masalah keluarga yang melatarbelakangi, gangguan kecemasan, dan beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah CRP.
"Apapun alasannya, Bullying menyebabkan masalah psikologi berkepanjangan, bahkan dapat menderegulasi sistem respon stress secara biologis, dari penelitian kami tercatat, bahwa korban bully memiliki tingkat peradangan dengan level CRP yang lebih tinggi di dalam tubuh setelah beberapa waktu sejak terjadinya bully," kata William E. Copelan Asisten Professor Arsenault dari Center for Development Epidemiology, Duke University.
MEDICAL NEWS TODAY | CHETA NILAWATY
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat