TEMPO.CO, Pekanbaru - Semasa menjabat Bupati Rokan Hilir dan Gubernur Riau, Annas Maamun, dituduh berlaku sewenang-wenang kepada anak buahnya. Mulyadi, mantan camat dan kepala dinas di Riau mengaku berulang kali ditekan Annas karena berbeda pandangan. (Baca: Lawan Annas Maamun, Camat Ini 4 Tahun Tak Digaji)
Saat menjadi Kepala Dinas Perhubungan, Mulyadi pernah dimutasi secara tiba-tiba oleh Annas Maamun. Mulyadi kemudian jadi pejabat tanpa jabatan alias non-job karena istrinya menjadi tim sukses pesaing Annas Maamun saat pemilihan kepala daerah Riau. "Saya disebut pegawai negeri sipil pembangkang," kata Mulyadi kepada Tempo, Sabtu, 27 September 2014.
Tak cuma itu. Mulyadi pernah tidak digaji selama empat tahun oleh Annas, saat menjabat Camat Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Mulyadi tidak menerima gaji sebagai PNS karena tidak mau mengikuti keinginan Annas. (Baca: Mantan Mendagri: Annas Maamun, Raja Kecil Suka-suka)
Kejadian ini berawal saat istri Mulyadi mendaftar sebagai calon anggota legislatif dari salah satu partai. Saat itu Annas meminta Mulyadi membujuk istrinya agar bergabung dengan Partai Golkar. Namun Mulyadi menolak. "Hak setiap warga negara untuk memilih haluan politiknya," ujarnya. (Baca: Annas Maamun, dari Suap hingga Skandal Seks)
Karena ditolak, Annas menerbitkan nota dinas untuk menahan gaji Mulyadi. Alasannya, Mulyadi absensi ngantor selama 102 hari. Mulyadi pun mempertanyakan bukti absensi, yang hingga saat ini tak pernah dia terima. Belakangan, Mulyadi tahu, bukti absensinya dimanipulasi. "Mereka yang tidak bisa menunjukkan bukti karena saya selalu masuk kantor, mengubah daftar absen dengan manipulasi tanda tangan dan sidik jari."
Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Annas sebagai tersangka penerima suap Rp 2 miliar dalam proyek alih fungsi 140 hektare lahan kebun sawit di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. KPK juga mengenakan status tersangka terhadap pengusaha bernama Gulat Medali Emas Manurung, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Riau, sebagai pemberi suap. (Baca: Annas Maamun dan Gulat Manurung Jadi Tersangka)
Berita Terpopuler
UU Pilkada, Netizen Minta SBY Stop Bersandiwara
Ngaku Kecewa, SBY Berat Tanda Tangani UU Pilkada
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario