TEMPO.CO, Lancaster - Manusia cenderung lebih menggunakan tangan dominan untuk membandingkan besaran sesuatu benda. Ini menunjukkan bahwa seseorang akan menggunakan tangan mereka sebagai "penguasa" dalam mengukur dunia di sekitarnya.
"Tubuh manusia merupakan sebuah persepsi metrik, yang berarti mereka lebih cenderung merasakan perubahan dunia berdasarkan rabaan tangan," tulis Sally Linkenauger, ahli psikologi dari Lancaster University, Inggris, dalam jurnal Association for Psychological Science baru-baru ini. (Baca juga: Studi: Bau Tubuh Mampu Jelaskan Ideologi Politik)
Untuk mengukur dunia di sekitar kita, manusia harus dapat menerjemahkan informasi yang masuk melalui mata menjadi unit-unit tersendiri. Menurut Linkenauger, tangan adalah metrik yang sangat efektif untuk mengukur unit-unit tersebut. Sebab, sangat memungkinkan bagi manusia untuk mengirimkan informasi tentang ukuran obyek sebelum mengambil tindakan pada obyek itu.
Seperti dikutip Sciencedaily.com, Rabu, 1 Oktober 2014, Linkenauger dan timnya berpendapat bahwa tangan yang dominan menjadi metrik utama dalam berinteraksi dengan obyek, baik itu melalui sentuhan atau pegangan. (baca juga: Sabar Bisa Dilihat dari Gerakan Mata)
Menggunakan proses pembesaran, para peneliti melakukan beberapa percobaan untuk menguji apakah tangan dominan konstan digunakan sebagai metrik. Dalam lima percobaan, peserta penelitian memakai tangan dominan mereka untuk menyentuh barang-barang yang sudah dibesarkan 18 persen.
Hasilnya menunjukkan bahwa peserta konsisten menggunakan tangan yang dominan untuk menyentuh obyek. Sementara saat obyek dikecilkan, tangan dominan masih berusaha merasakan keberadaan obyek tersebut. "Dalam kebanyakan kasus, tangan dominan tetap berupaya pada apa yang mereka rasakan ketika menemukan obyek yang lebih kecil dari tangannya," ujar Linkenauger.
Menurut Linkenauger, kondisi ini mungkin memiliki dampak terhadap kondisi neurologis tertentu dan rehabilitasi fisik seseorang. Selain itu, kondisi serupa juga diduga berimplikasi saat manusia menatap komputer.
AMRI MAHBUB
Berita Lainnya:
Maria Londa Ungkap Rahasia Kesuksesan Meraih Emas
Malaysia Doping, Indonesia Tambah Emas dari Wushu
Diterjang Bola, Wasit Perempuan Ini Semaput