TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi partai pendukung Prabowo Subianto resmi menetapkan paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2014-2019. Paket kursi pimpinan yang akan diajukan ke Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin, 6 Oktober 2014, diputuskan dalam pertemuan koalisi Prabowo di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Jakarta, Sabtu malam, 4 Oktober 2014.
"Sudah disepakati empat kursi untuk partai di koalisi plus satu unsur Dewan Perwakilan Daerah," kata Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Tantowi Yahya seusai pertemuan. Pertemuan berlangsung sejak pukul 19.00 hingga 24.00. Seluruh ketua umum partai koalisi hadir, kecuali Partai Demokrat, yang mengutus wakil ketua umum. (Baca: Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi)
Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, yang ikut dalam pertemuan, mengatakan dua dari empat kursi pimpinan MPR bakal diisi Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan. "Demokrat dan PPP sudah masuk ke paket pimpinan," katanya.
Namun Hidayat enggan berkomentar ihwal partai lain di koalisi yang akan mengisi dua kursi sisa dalam paket pimpinan MPR. Ketua Fraksi PKS ini juga enggan berkomentar ihwal dua partai lainnya dalam koalisi yang terpental dan tak mendapatkan jatah kursi. (Baca: PKB Bidik Posisi Ketua MPR)
"Tak ada istilah terpental karena kami adalah sebuah koalisi yang sudah saling menguatkan," ujar Hidayat. "Kami tak bicara terpental atau tidak, tapi berbicara kemaslahatan dan ke-legawa-an untuk bisa bersama-sama meloloskan pilihan pimpinan MPR ini."
Ihwal nama tokoh dari partai koalisi yang disiapkan untuk mengisi kursi pimpinan MPR, Hidayat juga enggan memberikan bocoran. Begitu juga nama tokoh dari DPD yang disiapkan untuk melengkapi paket pimpinan itu. "Yang jelas, nama-namanya pasti sudah ada. Tunggu hari Senin, ya," ucap Hidayat. (Baca: Ketua MPR: Pidato Prabowo Memalukan Demokrasi)
Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua, yang juga ikut dalam pertemuan, mengakui partainya mendapatkan jatah kursi MPR dalam keputusan pertemuan koalisi di kediaman Aburizal. "Itu komitmen politik awal antara koalisi dan kami," kata Max. Namun ia enggan berkomentar ihwal nama kader yang disiapkan partainya untuk mengisi kursi MPR. "Belum ada nama karena nanti instruksinya dari Pak SBY."
Adapun koalisi Prabowo terdiri dari lima partai, yakni Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, PPP, dan PKS. Dalam perebutan kursi pimpinan DPR, koalisi ini, bersama Demokrat, berhasil mengusung paket pimpinan. Mereka mengandaskan niat koalisi Joko Widodo untuk mengusung paket pimpinan dewan. Koalisi Jokowi terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Nasional Demokrat.
PRIHANDOKO
Baca juga:
Masalah Dengan Ancol Hambat Kreativitas Sea World
Habib Selon Ogah Komentari Aksi FPI
Kue Kurma, Lengkapi Sajian Menu Idhu Adha
Menikmati Lebaran dengan Sajian Daging Kurban