TEMPO.CO, Jakarta - Cheetah adalah salah satu binatang tercepat di dunia. Kecepatan lari kerabat kucing ini bisa mencapai 120 kilometer per jam. Meski mampu berlari dengan kecepatan super, cheetah tidak langsung kehabisan tenaga. Peneliti dari North Caroline State University di Amerika Serikat dan Queen's University of Belfast di Inggris menyebutkan ternyata cheetah hanya menggunakan sedikit energi untuk berlari mengejar mangsanya.
Dalam studi yang dimuat oleh jurnal Science, peneliti memantau 19 cheetah liar yang hidup di Afrika Selatan dan Botswana. Peneliti mengukur konsumsi energi dengan cara menyuntikkan cairan isotop-laden guna meneliti kotoran cheetah.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa cheetah justru menggunakan energi yang relatif sedikit untuk berada pada kecepatan 96 km/jam dalam waktu 3 detik. Kecepatan ini umumnya digunakan cheetah untuk mengejar rusa dan impala yang merupakan mangsa yang cukup lincah dan gesit.
"Teknik penghematan energi ini sangat membantu cheetah dalam berburu. Mereka dapat mengembalikan tenaga dengan cepat, sehingga tidak mempengaruhi keseharian mereka setelah berburu," kata salah satu ahli biologi, Johnny Wilson, dari North Caroline State University, seperti dilaporkan Reuters, Kamis, 2 Oktober 2014.
Energi cheetah paling banyak terkuras saat harus bertarung dengan pemangsa yang seukuran seperti singa atau hyena. Bahkan, cheetah juga membutuhkan energi lebih banyak untuk mencari mangsa ketika harus berjalan kaki sejauh 30 killometer per hari. (Baca: Kecepatan Cheetah Setara Mobil `Fast and Furious`)
"Cheetah harus mondar-mandir melewati bukit di tengah padang pasir yang panas tanpa air minum. Metode cheetah sama seperti mobil Ferarri: saat jalan pelan, malah banyak energi yang terbuang," kata Michael Scantlebury, ahli biologi dari Queen's University of Belfast.
Selain cheetah, kucing-kucing besar seperti singa, puma, dan cougar juga menerapkan metode yang sama. Seekor singa gunung membutuhkan energi yang besar saat harus mengendap-endap dan menerkam mangsanya.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Kano Berusia 600 Tahun Ditemukan di Selandia Baru
Bill Gates Puji Sistem Pembayaran Apple Pay
Protein Pemicu Meningitis pada Manusia Terungkap