TEMPO.CO, Jakarta - The Momo Restaurant and Bar menjadi pilihan tempat nongkrong baru di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Buka sejak Mei 2014, tempat tersebut jadi buah bibir pecinta jajanan Ibu Kota belakangan ini.
The Momo itu mengadopsi izakaya--artinya kira-kira mengudap bersama--dari Jepang. Izakaya populer di kalangan pekerja kantoran di Jepang. Contoh paling mudah diingat ada di film animasi Crayon Sinchan dan Doraemon. Sepulang bekerja, ayah Sinchan dan ayah Nobita kerap mampir ke bar untuk minum sake.
Nah, The Momo membidik pasar pekerja kantoran di Jalan Jenderal Sudirman, sekitar satu kilometer dari Senopati. "Semua menu yang ada di sini bisa untuk berbagi," kata Agung, pelayan di sana, seperti ditulis Koran Tempo, Rabu, 8 Oktober 2014.
Beda dengan izakaya murni, Momo tidak menyediakan sake--minuman keras Jepang yang terbuat dari fermentasi beras. Sebagai gantinya, mereka menyajikan sederet minuman beralkohol, dari wine hingga koktail. Ini menjadi bentuk kompromi izakaya yang diberi embel-embel "urban".
Meski tanpa sake, aroma Jepang masih terasa kental di sana. Sebagian besar menu andalan di The Momo adalah hidangan asal Negeri Sakura, dari okonomiyaki--berupa pancake berisi cumi dan udang, bertabur mayones, dan bumbu--hingga sushi. Ada juga pasta, untuk Anda yang tidak doyan racikan Jepang.
Anda boleh mencoba Beng-Beng Cake yang menjadi menu hidangan penutup favorit di sini. Kue cokelat berlapis rice crispy--tekstur kuenya mengingatkan kita pada Beng-Beng yang dijual di warung sebelah rumah--ini dihidangkan dengan es krim vanila. Sebagai alternatif untuk Anda yang emoh menenggak minuman beralkohol, ada moktail, seperti Fruit Loop, yang punya warna seperti lampu lalu lintas: hijau, kuning, dan merah. (Baca juga: Sajian Kuliner Warisan Orang Rawa)
Tentu Anda mesti merogoh kocek lumayan dalam jika ingin duduk bergaya di sini. Untuk koktail, misalnya, harganya dibanderol mulai Rp 55 ribu. Sedangkan Okonomiyaki Rp 65 ribu, dan Beng-Beng Cake Rp 50 ribu. Harga yang tercantum di menu masih harus ditambah pajak 20 persen.
Sebaiknya, Anda memesan tempat terlebih dulu jika ingin datang pada akhir pekan. Sabtu lalu, misalnya, sebagian besar bangku di The Momo sudah dipesan, ada pula area yang bakal digunakan untuk perayaan ulang tahun seorang siswa sekolah internasional.
Dengan mengenal izakaya, kita terlepas dari keluhan soal porsi. Sebabnya, The Momo memang bukan tempat untuk makan besar. Sayangnya, kebanyakan tamu tidak menyadari konsep tersebut. "Meskipun harganya lumayan mahal, semua porsinya terlalu sedikit," kata Anggrya, 25 tahun, pengunjung. (Baca: Sate Matang, Resep Sate Kambing Asal Aceh)
SUBKHAN
Berita Lainnya
Indonesia SeGar Beri Pelatihan Bugar Siswa SMP-SMA
Perlunya Branding bagi Orang Kota
Begini Penggunaan Silikon yang Benar