TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu meminta nitizen berlaku adil dalam melihat Kota Bekasi saat ini dan tidak mengajukan kritik secara berlebihan. "Kalaupun ada kritik terhadap Kota Bekasi, mari kita cari jalan keluarnya," kata Syaikhu, Ahad, 12 Oktober 2014. "Saya yakin pasti ada jalan keluar yang bisa kita lakukan bersama-sama."
Pernyataan itu disampaikan Syaikhu menyusul banyaknya pengguna jejaring sosial yang mengejek Kota Bekasi sebagai wilayah yang semrawut, kotor, macet, dan panas. Salah satunya adalah ungkapan yang berbunyi, "Ke bekasi jaraknya bisa dua hari. Tidur aja di mobil. Kalau jalannya udah gruduk-gruduk, berarti sudah sampai". Ada juga meme yang menggambarkan Kota Bekasi berada di antara matahari dan bumi. (Baca: Diejek Netizen, Begini Jawaban Bekasi di Twitter)
Meski dirisak, ujar Syaikhu, Pemkot Bekasi akan terus melakukan perbaikan dalam menata kota, sehingga masyarakat yang tinggal dan yang sekadar melintas merasa nyaman di Kota Bekasi. (Baca: Dirisak, Pemkot Bekasi Mestinya Langsung 'Action')
Syaikhu percaya masih ada masyarakat di dunia maya yang masih ingin berperan dalam pembangunan Kota Bekasi. Nyatanya, tutur dia, banyak komentar positif yang disampaikan netizen lewat akur Twitter Pemkot Bekasi, @pemkotbekasi. (Baca juga: Di Twitter, Warga Tantang Pemkot Bekasi Benahi Diri)
Di antaranya datang dari pemilik akun @StandUpIndo_BKS, yang mencuit, "Bekasi ga ada di peta.. | emang ga ada.. adanya tuh disini.. *nunjuk hati* #PrideOfBekasi." Selain itu, ada juga cuitan, "Dengan segenap kemampuan yg trbatas kucoba utk belajar, berjuang dan berkorban utk kemajuannya.. #IniBekasiKu," yang tulis Ariyanto Hendrata, Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi.
HAMLUDDIN
Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Sanksi SBY Buat Nurhayati
Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur
Disfungsi Ereksi, Pria Ini Masukkan Baja ke Penis
PAN: Pindah Kubu seperti Menceraikan Istri Teman