TEMPO.CO, Kupang - Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Gideon Mbilijora, mengaku belum mendapat laporan atau informasi terkait bencana kelaparan yang melanda Desa Katikalukuk, Kecamatan Matawai Lapahu dan Modung, Kecamatan Pinupahar.
"Sampai sekarang belum ada laporan bencana kelaparan itu. Saya sudah perintahkan camat untuk mengeceknya," kata Gideon Mblijora saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Oktober 2014.(Baca:Kelaparan, Warga Sumba Timur Makan Ubi Beracun)
Gideon juga membantah daerahnya telah dilanda bencana kelaparan sehingga warganya hanya bertahan dengan makan ubi beracun. "Saya baru tiga minggu lalu berkunjung ke daerah itu. Namun, tidak ada kelaparan," katanya.
Bahkan, menurut dia, di Kecamatan Pinupahar, warganya baru memanen jambu mente. Meski demikian, ia mengakui bencana kelaparan pernah melanda Sumba Timur pada 2009 lalu. Namun, daerah yang rawan terkena bencana itu adalah Kecamatan Wulawejewu, Pungalodu, dan Rindi. "Kami masih melakukan pendataan desa-desa yang mengalami gagal panen," katanya.
Pemerintah daerah, menurut dia, telah menyiapkan beras bantuan sebanyak 100 ton dan dana tanggap darurat bencana sebesar Rp 2 miliar. "Dari data itu, baru bisa kami salurkan beras dan bantuan lainnya," katanya.
Karena itu, dia berharap masyarakat di daerah itu dapat memanfaatkan potensi yang ada, seperti kelautan, khususnya rumput laut yang bisa dipanen antara 1-4 hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Rumput laut paling menjanjikan untuk masyarakat di daerah ini," katanya.
YOHANES SEO
Baca juga:
Teka-teki Kehadiran Prabowo di Pelantikan Jokowi
Upacara Pelepasan, SBY Rela Pakai Mobil Pribadi
Mark Zuckerberg Pamer Foto Blusukan di Akun FB
Refly Minta Uji Materi Perpu Pilkada Tunggu DPR