Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Duka Anggota Brimob Kawal Pelantikan Jokowi

image-gnews
Sejumlah anggota Kepolisian mendirikan tenda pleton sebagai bentuk persiapan pengamanan terkait Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di halaman kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sejumlah anggota Kepolisian mendirikan tenda pleton sebagai bentuk persiapan pengamanan terkait Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di halaman kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang pasukan Brigade Mobil tampak tiduran di atas tempat tidur rakitan di depan gedung Dewan Perwakilan Daerah. Tiga orang rekan lainnya asyik menghisap rokok. "Kalau tidak ada latihan, ya seperti ini pekerjaan kami," kata Brigadir Bambang, seorang pasukan Brimob di depan tendanya, kompleks parlemen, Senayan, Ahad siang, 19 Oktober 2014.(Baca: Jelang Pelantikan, Jokowi Minum Jamu)

Bambang merupakan anggota Brimob Kedung Halang Bogor yang membantu pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Menurut Bambang, mereka mendirikan tenda sejak Kamis lalu. Untuk mandi, mereka juga mendirikan toilet rakitan yang berdiri di sisi pintu pagar Kompleks Parlemen dengan gedung Manggala Wanabakti. Di sisi luar tenda, tergantung aneka rupa pakaian berwarna cokelat milik korps elit kepolisian ini.

Sesekali Bambang mengeluarkan telepon seluler membalas pesan yang masuk. "Tidak ada hiburan, Mas," kata Bambang. Menurut dia, saat senggang seperti ini pasukan memilih tidur di tenda, mendengarkan lagu, hingga membaca Al-Quran. Sejumlah pasukan Brimob misalnya memilih masjid DPR sebagai tempat menghabiskan waktu. Selain itu, ada juga pasukan yang nongkrong di Kantin Pujasera sembari minum kopi.(Baca: Pelantikan Presiden, Polisi Dilarang Gunakan HP)

Bambang tak menampik sebagai anggota Brimob mereka sering mati gaya. Saat tidak ada aktivitas, mereka kebingungan mau melakukan apa. Namun, sebagai prajurit mereka tetap harus siaga. Menurut dia, kadang media kerapkali berlebihan dalam memberitakan isu unjuk rasa. "Padahal nyatanya tidak seperti itu," kata dia.

Seorang rekan Bambang, Riza menuturkan jika matahari sudah rendah mereka menggunakan lapangan depan tenda untuk bermain bola. "Lumayan ada tanah kecil, daripada bingung mesti ngapain," kata dia. Menurut dia, pasukan Brimob sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini. Apalagi mereka harus siap ditugaskan di daerah konflik yang tidak dilengkapi aneka macam fasilitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polda Metro Jaya mengerahkan 24.815 personil untuk pengamanan pelantikan presiden Senin esok. Mereka terbagi dalam empat ring dengan ring pertama adalah gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan mereka juga akan dibantu pasukan dari Pangdam Jaya.

Selain pasukan Brimob dari Polda Metro Jaya, kepolisian juga mengerahkan pasukan Brimob dari 12 kepolsian daerah. Para anggota Brimob ini ditempatkan di sekitar area Monumen Nasional. Pasukan ini juga akan dibantu dengan pasukan berkuda dan anjing pelacak.(Baca: Pelantikan Jokowi Diamankan 24.800 Polisi)

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita Lain
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi

Veronica: Ahok Bukan Punya Saya Lagi 

Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya 

Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

5 November 2019

Gestur Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato awal masa jabatan dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

Polisi memastikan tiga gelar akademik milik Irwannur Latubual, pria yang menghebohkan saat pelantikan Jokowi, palsu.


Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Mengaku Keturunan Raja

5 November 2019

Mobil untuk transpotasi para tamu negara Mercedes Benz S450 dan E300 untuk acara pelantikan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin terparkir di halaman Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 17 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.
Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Mengaku Keturunan Raja

Tersangka pemilik mobil saat pelantikan Presiden Jokowi, Irwannur Latubual, mengatakan dua parang yang ia bawa merupakan peninggalan dari keluarganya.


Komplotan Bom Ketapel Mau Lepaskan Monyet saat Pelantikan Jokowi

22 Oktober 2019

Ketapel kayu pelontar peledak yang akan digunakan untiuk menggagalkan pelantikan Jokowi diperlihatkan oleh penyidik Polda Metro Jaya, Senin, 21 Oktober 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Komplotan Bom Ketapel Mau Lepaskan Monyet saat Pelantikan Jokowi

Kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi itu telah membeli 8 ekor monyet untuk dilepas di gedung DPR/MPR saat pelantikan berlangsung.


Eggi Sudjana Dibawa Polisi, Tetangga Rumah Mewahnya Protes

22 Oktober 2019

Kediaman Eggi Sudjana di Komplek Villa Indah Pajajaran RT 003/08, Bantar Jati, Bogor, Senin 21 Oktober 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Eggi Sudjana Dibawa Polisi, Tetangga Rumah Mewahnya Protes

Eggi Sudjana terseret kasus upaya penggagalan pelantikan Jokowi karena masuk dalam grup WA komplotan bom ketapel dan sempat diminta menyumbang dana.


Seorang Ibu Biayai Bom Ketapel untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

21 Oktober 2019

Barang bukti peluru ketapel yang diduga untuk gagalkan pelantikan presiden ditunjukkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin, 21 Oktober 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Seorang Ibu Biayai Bom Ketapel untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

Kelompok yang menggunakan peledak berbentuk bola karet dengan ketapel untuk menggagalkan pelantikan Jokowi ini beranggotakan 6 orang.


Usai Dilantik, Dua KEK Batam Tunggu Tanda Tangan Jokowi

21 Oktober 2019

Presiden Jokowi (kiri) menandatangani tanda penerimaan Draft RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2020 disaksikan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (tengah) dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Oedang (kanan) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Usai Dilantik, Dua KEK Batam Tunggu Tanda Tangan Jokowi

Usai dilantik, Pemerintah Kota Batam berharap Jokowi segera menandatangani PP tentang dua KEK di wilayah itu.


Jokowi Dua Periode, PUPR Tetap Fokus Infrastruktur Kerakyatan

21 Oktober 2019

Sejumlah truk pengangkut BBM dari TBBM Nabire melintasi kawasan hutan menuju sejumlah daerah pedalaman diantaranya dogiyai, paniai hingga yang terjauh Kampung Obano di Papua, Rabu 28 November 2018. Menyamakan harga BBM di seluruh pelosok negeri bukan perkara mudah. Kondisi alam dan keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan besar bagi Pertamina. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jokowi Dua Periode, PUPR Tetap Fokus Infrastruktur Kerakyatan

Memasuki periode II kepemimpinan Jokowi, PUPR memastikan bakal tetap memprioritaskan infrastruktur kerakyatan.


Pimpinan KPK Berprasangka Baik terhadap Pidato Pelantikan Jokowi

21 Oktober 2019

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah memaparkan hasil operasi tangkap tangan dugaan suap yang melibatkan tiga Direksi Perum Perindo di kantornya, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 September 2019. TEMPO/Andita Rahma
Pimpinan KPK Berprasangka Baik terhadap Pidato Pelantikan Jokowi

Mimpi 2045 sejahtera mustahil tercapai bila korupsi berlanjut. Pimpinan KPK menganggap Jokowi punya gambaran di tahun itu Indonesia minim korupsi.


Sehari Usai Pelantikan Jokowi, IHSG Dibuka Menguat

21 Oktober 2019

Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan
Sehari Usai Pelantikan Jokowi, IHSG Dibuka Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat pada perdagangan perdana setelah pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.


Tak Terpengaruh Pelantikan Jokowi, Pasar Obligasi Tunggu Kabinet

21 Oktober 2019

Tak Terpengaruh Pelantikan Jokowi, Pasar Obligasi Tunggu Kabinet

Pelantikan Jokowi - Ma'ruf Amin kemarin diprediksi tak berpengaruh besar pada perdagangan obligasi.