TEMPO.CO, Kediri - Selain di Madiun, Rumah Sakit Umum Daerah Pare, Kabupaten Kediri, merawat seorang pasien terduga ebola. Korban mengalami panas tinggi dan nyeri telan setelah 25 hari pulang dari Liberia.
"Kita lakukan pemeriksaan lengkap karena dia mengaku pulang dari Liberia," kata juru bicara RSUD Pare, Hari Susanto, Sabtu, 1 November 2014. (Baca juga: Pulang dari Liberia, Warga Madiun Suspect Ebola)
Pasien laki-laki 45 tahun ini dilarikan ke ruang instalasi gawat darurat RSUD Pare pada Jumat, 31 Oktober 2014, pukul 12.00 WIB. Menurut laporan petugas jaga, pasien mengalami panas dengan suhu tubuh 28 derajat Celsius dan nyeri telan. (Baca juga: Kata Dokter yang Tangani Terduga Ebola di Madiun)
Untuk mencegah kemungkinan virus ebola tersebut menyebar, pasien tersebut langsung dimasukkan ke ruang isolasi Melati. Petugas medis yang dipimpin dr Harnowo, SpPD, juga melakukan pemeriksaan darah lengkap, hapusan darah, lever, ginjal, dan tes malaria.
Korban juga mendapat cairan infus dan tidak mengalami sesak napas. Pemeriksaan darah ini dilakukan Jumat malam pukul 21.00 dan pagi tadi pukul 09.00. Sesuai standar penindakan, pengambilan darah akan kembali dilakukan besok pagi.
Saat ini pasien tersebut masih dalam pengawasan ketat di ruang isolasi. Petugas ruangan tampak mengenakan alat perlindungan diri saat memasuki kamarnya.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Hemat Anggaran, Jokowi Beli Minyak dari Angola
80 Persen Buku Rektor UIN Malang Diduga Jiplakan
Jaksa Andhi Nirwanto Kerap Keluarkan SP3