TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan penerimaan pajak tidak akan mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 sebesar Rp 1.072,3 triliun. Meski demikian, pemerintah optimistis penerimaan pajak sedikitnya 93 persen dari target. "Saat ini masih shortage (kekurangan) 7 persen, tapi masih bisa diperbaiki terus," kata Bambang di kantor presiden, Senin, 3 November 2014. (Baca: Kementerian Baru Pakai Anggaran Cadangan)
Bambang mengatakan pemerintah tetap berupaya memenuhi target pajak, termasuk dengan melakukan efisiensi belanja. Selain itu, pemerintah juga berupaya terus mengoptimalkan pajak profesi dokter dan lainnya. "Kami gencar sejak awal tahun," kata Bambang. (Baca: Jokowi Genjot Penerimaan Pajak, Ini Caranya )
Hari ini, menurut Bambang, pemerintah berupaya berkoordinasi untuk memaksimalkan penerimaan di beberapa sektor, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dalam rapat kabinet paripurna, pemerintah menyatakan akan menambal kekurangan pajak melalui penerimaan negara bukan pajak. (Baca: Target Pajak 2015 Dinilai Terlalu Ambisius)
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyatakan pemerintah berupaya memangkas birokrasi dan penghambat penerimaan negara bukan pajak, salah satunya di sektor kelautan dan perikanan. Pemerintah ingin mempermudah perizinan, sehingga penerimaan lebih maksimal.
Penerimaan pajak juga akan dimaksimalkan dengan pembentukan Badan Ekonomi Kreatif Nasional. Presiden Joko Widodo sengaja tidak menjadikan bidang ekonomi kreatif di bawah kementerian karena ingin memiliki akses kendali langsung. "Ada target tinggi untuk kontribusi ekonomi kreatif pada penerimaan," kata Andi.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok