TEMPO.CO, Kendari - Tim Kesehatan dan Kedokteran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara, mengambil sampel Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) orang tua tenaga kerja Indonesia yang dibunuh di Hong Kong, Seneng Muji Asih alias Jesse Lorena, Rabu sore, 5 November 2014.
"Sesuai standard DVI dan Interpol, hari ini kami mengambil sampel DNA pembanding. Jadi sampel DNA inti kan sudah diambil kepada korban, maka kami mengambil data sampel pembanding kepada kedua orang tua korban yakni bapak dan ibunya," ujar dokter pemeriksa dari Polda Sulawesi Tenggara, dr Ridho, Rabu malam. (Baca juga: Darah Keluarga Jessie Lorena Akan Diambil Polisi)
Menurut Ridho, pengambilan data sampel dilakukan sebagai pembanding DNA Jesse Lorena. Sampel darah yang diambil dari ayah dan ibu Jesse, Mujiharjo dan Jumineng. (Baca juga: (Baca: TKI Dibunuh di Hong Kong Mestinya Sudah Pulang)
Sampel DNA pembanding ini nantinya akan dibawa ke Markas Besar Kepolisian RI untuk dilakukan dicocokkan dengan sampel DNA korban.
Ketika ditanya kapan hasil pemeriksaan DNA tersebut keluar, Ridho mengatakan hal itu tergantung hasil pemeriksaan bertahap yang dilakukan Mabes Polri. "Kita rencanakan besok pagi sudah dikirim secepatnya ke Puldokkes Mabes Polri. Kami harapkan secepatnya bisa mendapatkan hasilnya," katanya.
Baca Juga:
Jessie Lorena Ruri ditemukan tewas dimutilasi Rurik Jutting, seorang bankir Inggris di Hong Kong. Selain Jessie, ditemukan pula jasad Sumarti Ningsih yang juga dibunuh Rurik. Rurik Jutting sendiri disebut sering menggunakan flatnya untuk pesta obat terlarang dengan sejumlah pekerja seks komersial.
ROSNIAWANTY FIKRI
Berita lain:
Blusukan ke Bandara, Apa Saja Temuan Jonan?
Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia
Pembunuh Dua TKI Suka Seks Menyimpang