TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memastikan pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak pada November ini. "Iya, benar bulan ini," ujar Sofyan di gedung KPK, Kamis, 6 November 2014. (Baca: BI: BBM Naik Rp 3.000, Inflasi Naik 3,86 Persen)
Sayangnya, dia enggan mengungkapkan besaran kenaikan harga BBM tersebut. "Nanti, nanti, ya," kata mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu. Dia juga enggan menjelaskan ihwal usulan kenaikan harga Premium sebesar Rp 3.000 per liter. "Enggak, saya enggak dengar. Nanti diumumkan," kata Sofyan. Dia hanya menegaskan bahwa pemerintah memilih mengalokasikan subsidi bahan bakar minyak dari sektor yang tidak produktif ke yang lebih produktif. (Baca: Effendi Simbolon: Subsidi BBM Adalah Investasi)
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya memastikan kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak akan dilaksanakan pada November tahun ini. Menurut dia, seluruh proses telah siap. Pemerintah tinggal menunggu penyebaran Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera sebagai perlindungan sosial kebijakan tersebut.
Kalla belum memastikan apakah kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan bertahap atau sekaligus. Menurut dia, kenaikan harga bahan bakar minyak bertujuan memangkas subsidi dan mengurangi selisih harga BBM dengan harga minyak dunia. Saat ini pemerintah masih menggodok formula perhitungan penurunan subsidi.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Fahri Hamzah: Kartu Pintar dan Sehat Jokowi Ilegal
Gaya Ayang Jokowi Belanja di Makassar
Sidak Penampungan TKI, Menteri Hanif Lompat Pagar
Jokowi ke Sidrap, Kahiyang Borong Sirup Markisa
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita