TEMPO.CO, Situbondo - Kepolisian Resor Situbondo, Jawa Timur, memastikan Hafid, 45 tahun, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, tewas karena ledakan bom ikan yang sedang diraciknya. Uji laboratorium forensik dilakukan pada Rabu, 12 November 2014, atas ledakan yang terjadi pada malam sebelumnya. (Baca: Menteri Susi Guyon Mau Mengebom Kapal Pencuri Ikan)
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Situbondo Inspektur Satu Riyanto mengatakan Hafid adalah perajin kerang yang dua tahun terakhir menerima pesanan merakit bom ikan. Ledakan diduga terjadi saat Hafid mengerjakan bom ikan pesanan dari nelayan Pasuruan. "Dia biasa terima order merakit bom ikan," ujar Riyanto, Rabu, 12 November 2014.
Polisi menemukan 1 kilogram bahan bom ikan seperti potasium dan detonator di antara puing separuh bangunan rumah Hafid yang ambruk karena ledakan itu. Rumah Hafid meledak sekitar pukul 22.00 WIB. Selain menewaskan Hafid, ledakan juga menyebabkan Rasyid, 19 tahun, anak Hafid, terluka.
Polisi masih memeriksa Rasyid di Markas Polsek Panarukan. Di hadapan penyidik, Rasyid mengaku membantu ayahnya merakit bom ikan di dalam rumah. Bom tersebut meledak saat Rasyid beranjak ke dapur untuk mengambil nasi.
Tetangga korban, Sumarto, menuturkan ledakan tersebut didengar warga hingga radius 500 meter. Bahkan sebagian atap rumah warga ikut rusak. "Ledakannya kuat sekali," katanya.
Menurut Sumarto, tahun lalu, rumah Hafid pernah meledak tapi tak sekuat tadi malam. "Sudah pernah kami laporkan ke polisi, tapi tak ada tindak lanjut," ujarnya. (Baca: Gegana Brimob Sulawesi Tengah Jinakkan 6 Bom Ikan)
Kini, polisi memasang garis di sekeliling rumah Hafid, agar tidak ada warga yang mendekat. Dikhawatirkan ada ledakan susulan yang membahayakan warga sekitar.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler
Menteri Susi Ternyata Pernah Jadi Buronan Polisi
Tiga Tokoh Ini Disoraki Penonton
Ahok Bimbang Laporkan Ketua FPI ke Polisi
Menteri Susi: Saya Beruntung DPR Kisruh