Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Korsel Karam, Ini Penjelasan Kedubes Rusia  

image-gnews
Kapal penangkap ikan Oryong 501 dioperasikan oleh Sajo Industries, dikabarkan tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014. Satu orang tewas dan nasib lebih dari 50 lainnya tidak diketahui. REUTERS/Sajo Industri /Yonhap
Kapal penangkap ikan Oryong 501 dioperasikan oleh Sajo Industries, dikabarkan tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014. Satu orang tewas dan nasib lebih dari 50 lainnya tidak diketahui. REUTERS/Sajo Industri /Yonhap
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyampaikan keterangan mengenai tenggelamnya kapal Oryonh 501 di Laut Bering, Rusia. "Kapal pencari ikan asal Korea Selatan, Oryong 501, tenggelam di lepas pantai Chukotka saat cuaca buruk," kata Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia kepada Tempo, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: Insiden Kapal Oryong, Satu WNI Diduga Tewas)

Kapal tenggelam sekitar pukul 20.40 waktu setempat pada Senin, 1 Desember 2014. Saat tenggelam, kapal tersebut membawa 60 awak, terdiri atas seorang warga Rusia, sebelas warga Korea Selatan, 13 warga Filipina, dan 35 warga Indonesia. (Baca: 14 Nelayan Pantura ABK Kapal Oryong yang Tenggelam)

Kapal-kapal Rusia di wilayah itu langsung berupaya menyelamatkan para korban. Kapal Trawlers Carolina 77 dan Zaliv Zabiyaka berhasil menyelamatkan delapan orang, yaitu 1 orang Rusia, 3 warga negara Indonesia, 3 orang Filipina, dan 1 warga negara Korea Selatan, yang kemudian tewas karena suhu dingin.

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyebut badai memang menghantam wilayah lepas pantai itu. Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan di bawah koordinasi Marine Rescue Coordination Sub-Centre of the Federal Marine and River Transport Agency di Petropavlovsk-Kamchatsky. (Baca: Dokumen WNI Kecelakaan Kapal Oryong Legal)

Pejabat Korea Selatan masih melakukan pencarian terhadap anak buah kapal tersebut. Pejabat Korea Selatan yang tak mau disebutkan namanya meyakini kapal itu dihantam badai setelah menangkap pollock. Akibat terjangan badai itulah, gelombang air laut membanjiri ruang penyimpanan sehingga menyebabkan kapal tenggelam. (Baca: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)

Perwakilan dari perusahaan pengalengan tuna Sajo Industries dan merupakan pemilik kapal, Kim Kang-ho, mengatakan kapal berukuran 2.000 ton itu telah berusia 36 tahun. Menurut Kim, kapal tersebut berangkat dari Busan, Korea Selatan, ke Selat Bering untuk menangkap pollock pada 10 Juli lalu. Pemerintah Rusia memang membolehkan nelayan Korea Selatan menangkap polloc, yang memang menjadi menu lezat saat musim dingin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MARIA YUNIAR

Baca juga:
Terlibat Pembantaian, Presiden Kenya Pecat Menteri
Jamin Suplai, Pertamina Jajaki Minyak Saudi Aramco
Pernikahan Tak Bahagia Picu Penyakit Jantung
Gubernur FPI: Nikita Mirzani Suka Cari Sensasi


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Duga Ada Pertimbangan Khusus RI Tetap Undang Rusia ke KTT G20

16 April 2022

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela pertemuan KTT ASEAN-Rusia di Singapura, Rabu, 14 November 2018. Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Ekonom Duga Ada Pertimbangan Khusus RI Tetap Undang Rusia ke KTT G20

Pemerintah Indonesia menyatakan tetap mengundang Rusia ke KTT G20. Ekonom menduga ada pertimbangan khusus yang mendasarinya.


Terpopuler Bisnis: Hubungan Dagang RI-Rusia, Defisit APBN 2023 Dipatok Rp 596,7T

16 April 2022

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Diaoyutai State Guest House, Beijing, 10 November 2014. TEMPO/Ananda Teresia
Terpopuler Bisnis: Hubungan Dagang RI-Rusia, Defisit APBN 2023 Dipatok Rp 596,7T

Berita terpopuler bisnis sepanjang hari Jumat, 16 April 2022 dimulai dari hubungan dagang Indonesia dan Rusia sepanjang lima tahun terakhir.


Masjid Biru St Petersburg, Saksi Bisu Hubungan Manis Indonesia-Rusia

10 Juli 2021

Masjid Saint-Petersburg dibangun pada 1910 hingga 1920. Pada era Soviet tahun 1940 silam, seluruh tempat ibadah, termasuk masjid berwarna biru ini dialihfungsikan sebagai gudang. Pada 1956, masjid ini kembali difungsikan sebagai tempat ibada setelah presiden pertama Indonesia, Soekarno berkunjung ke Rusia dan meminta untuk mengembalikan fungsi rumah ibadah tersebut. Shutterstock
Masjid Biru St Petersburg, Saksi Bisu Hubungan Manis Indonesia-Rusia

Bung Karno mendesak pemimpin Soviet mengembalikan fungsi Masjid Biru seperti sediakala


70 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia, Anies Baswedan Terima Patung Yuri Gagarin

11 Maret 2021

Yuri Gagarin
70 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia, Anies Baswedan Terima Patung Yuri Gagarin

Salah satu penanda hubungan Indonesia-Rusia itu, kata Anies Baswedan adalah RS Persahabatan Indonesia-Rusia hasil kerja sama dengan Uni Soviet.


Dokter yang Merawat Alexei Navalny Wafat

5 Februari 2021

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat mendengarkan pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman mendesak Rusia segera membebaskan Navalny. Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS
Dokter yang Merawat Alexei Navalny Wafat

Ia adalah dokter yang merawat oposisi pemerintah Rusia, Alexei Navalny, saat mengalami keracunan.


Forum Bisnis Indonesia - Rusia Sepakati 13 Kerja Sama Ekonomi

3 Agustus 2019

Investasi Meningkat, Kemenperin Aktif Siapkan SDM Industri Kompeten.
Forum Bisnis Indonesia - Rusia Sepakati 13 Kerja Sama Ekonomi

Vice President of Russia Chamber of Commerce and Industry Vladimir Dmitriev menyatakan kerja sama ekonomi kedua negara memiliki prospek cerah.


Festival Indonesia di Rusia, Promosi Budaya dan Karya Anak Bangsa

19 Agustus 2018

Kemeriahan Festival Indonesia 2018 'Visit Wonderful Indonesia, Explore Our Regions' di Moskow, Rusia, pada 3 sampai 5 Agustus 2018. Kredit: Wakil Dubes RI untuk Rusia, Lasro Simbolon
Festival Indonesia di Rusia, Promosi Budaya dan Karya Anak Bangsa

Festival Indonesia di Rusia menampilkan pertunjukkan musik, tarian tradisional, peragaan busana, kuliner, edukasi, aksesori dan kerajinan tangan.


Rusia Investasi 90 Persen di Sektor Pariwisata - Infrastruktur RI

6 Agustus 2018

Presiden Joko Widodo tersenyum saat berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat menghadiri upacara penandatanganan setelah melakukan pertemuan di Sochi, Rusia, 18 Mei 2016. Rusia dan Indonesia akan bekerjasama membangun industri perminyakan dan investasi pembangkit listrik. AP/Alexander Zemlianichenko
Rusia Investasi 90 Persen di Sektor Pariwisata - Infrastruktur RI

Sebagian besar investasi Rusia dilakukan di Bali dan Nusa Tenggara.


Sambal Indonesia Gugah Lidah Orang Rusia

10 Desember 2017

Sajian Nasi Goreng dan Sate Ayam di Pekan Kuliner Indonesia di Rusia (KBRI Moskow)
Sambal Indonesia Gugah Lidah Orang Rusia

Acara Pekan Kuliner Indonesia di Restoran Buloshnaya bertujuan untuk memperkenalkan cita rasa kuliner Indonesia kepada masyarakat Rusia.


Obyek Wisata Religi Rusia yang Bisa Dikunjungi Turis Indonesia

18 Oktober 2017

Masjid St Petersburg. saint-petersburg.guide
Obyek Wisata Religi Rusia yang Bisa Dikunjungi Turis Indonesia

Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan In-Bound Indonesia menggagas paket Wisata Religi Rusia sebagai bagian dari paket umroh plus.