Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rawan Disusupi Teroris, Polres Malili Tambah Pos  

image-gnews
Perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. TEMPO/Fahmi Ali
Perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Malili - Kepala Kepolisian Resor Luwu Timur Ajun Komisaris Besar Rio Indra Lesmana mengidentifikasi wilayah Luwu Timur yang rawan disusupi pelaku teror dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebagai antisipasi, Rio memutuskan penambahan pos-pos penjagaan di wilayah rawan, seperti perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

"Posisi strategis Luwu Timur, utamanya Kecamatan Mangkutana yang berbatasan langsung dengan Poso, Sulawesi Tengah, menjadi alasan didirikannya pos pengamanan di tapal batas," kata Rio, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca juga: Polisi Kecele Pencinta Alam Disangka Teroris)

Pos tersebut bersifat permanen. Selain sebagai pos penjagaan, dimanfaatkan pula oleh pengendara untuk beristirahat.

Pos pengamanan yang dibangun, salah satunya berada di Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana. Lahan dan sebagian material berasal dari sumbangan dan partsipasi masyarakat.

"Lahannya dihibahkan oleh masyarakat, sebagian kebutuhan materialnya juga dari swadaya masyarakat, biayanya mencapai Rp 100 juta," katanya.

Kepala Bagian Operasional Polres Luwu Timur, Komisaris, Rahman Ganing, mengatakan setiap harinya, pos akan dijaga 5 personel yang ditugaskan secara bergiliran. "Setiap kendaraan yang melintas baik dari Luwu Timur- Poso dan sebaliknya akan diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan," kata Rahman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Syair, warga Desa Kasintuwu, meminta agar pos tersebut jangan sampai dimanfaatkan untuk melakukan pungutan liar pada pengendara yang melintas.

HASWADI

Berita lain:
Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh Hari
Kepada Jokowi, Kapolri Curhat Soal Penyebab Pungli  
Premium Naik, Shell dan Total Diserbu  


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.