TEMPO.CO, Garut - Korban minuman keras oplosan di Kabupaten Garut terus bertambah. Setelah sebelumnya sepuluh orang tewas, tiga korban lagi masuk rumah sakit setelah menenggak minuman oplosan itu. “Masuk tadi sore. Kondisinya kritis,” kata juru bicara RSUD dr Slamet Garut, Ade Sunarya, Rabu, 3 Desember 2014 (Baca: MirasOplosan Renggut Nyawa 10 Warga Garut).
Sejauh ini belum diketahui jenis minuman keras oplosan yang meracuni korban. Polisi kesulitan mengidentifikasi minuman itu karena barang buktinya tidak ditemukan. “Saksi kuncinya sudah meninggal, barang buktinya sulit ditemukan karena sudah dibuang,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Polisi Dadang Garnadi.
Roni, korban yang selamat, mengatakan minuman keras itu dibeli di pinggir Terminal Guntur, Garut (baca: Penenggak Miras Oplosan Tewas, Lima Kios Tutup ). Dia menenggak minuman itu seorang diri. Keesokan harinya, dia merasakan pusing dan mual. “Karena takut, saya ke rumah sakit. Ternyata di sini banyak juga yang seperti saya, bahkan sampai meninggal,” ujarnya.
Roni mengaku tidak mengetahui jenis minuman yang dia beli itu. Namun, berdasarkan informasi yang dia terima, minuman itu berasal dari nira aren yang difermentasi. Ada beberapa korban yang mencampur minuman itu dengan obat batuk dan obat kuat.
SIGIT ZULMUNIR
Berita lain:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh Hari
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!