TEMPO.CO, Surabaya - Dalam penggeledahan rumah Fuad Amin Imron di Kupang Indah Surabaya, tiga staf Komisi Pemberantasan Korupsi sempat meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.16 WIB, Kamis, 4 Desember 2014. Mereka pergi menggunakan Toyota Innova hitam bernomor polisi W-1408-RM. (Baca berita terkait: Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin)
Pantauan Tempo di lokasi, ketiga orang tersebut tidak membawa benda apa pun. Hanya, seorang di antara mereka menenteng ransel warna hitam. Setelah ke luar rumah, mereka langsung masuk ke mobil yang terparkir di teras. Tidak ada pernyataan yang disampaikan kepada wartawan. Namun, 30 menit kemudian, mobil yang membawa tiga anggota KPK itu kembali masuk ke rumah.
KPK mulai menggeledah rumah Fuad di Jalan Kupang Jaya 4-2, Surabaya, pukul 09.00. Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari satpam perumahan, Andri, KPK mengalami kesulitan membuka kamar-kamar di rumah tersebut karena dalam keadaan terkunci. Bahkan seorang tukang kunci dipanggil untuk membantu membuka pintu ruang utama dan kamar. Beredar kabar terdapat brankas yang tersimpan di dalam rumah. (Baca juga: Fuad Amin Ditangkap KPK, Ini Motif Suapnya)
Saat berita ini ditulis, sejumlah anggota KPK beserta aparat Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Ketua RT 4 RW 6 Kelurahan Sonokawijenan, Kecamatan Sukomanunggal, Kardi, masih berada di dalam rumah. Tersisa satu unit mobil Toyota Innova hitam bernomor L-903-JB yang terparkir di teras rumah. Adapun personel Kepolisian masih berjaga-jaga.
Jelang pukul 17.00, penggeledahan rumah mantan Bupati Bangkalan itu masih terus berlangsung. "Belum selesai," ujar Andri. Rumah yang jarang dihuni itu pernah menjadi posko pemenangan calon presiden Prabowo Subianto pada pemilu lalu.
Selain di Surabaya, KPK juga menggeledah tiga rumah Fuad di Bangkalan yang dicurigai didapat dari hasil korupsi. (Baca beritanya di sini: KPK Geledah Rumah Istri Muda Fuad Amin)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler:
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan