TEMPO.CO, Slawi - Titin Arlina, istri Warno, anak buah kapal (ABK) Oryong 501 sebenarnya telah menerima kabar tentang kematian suaminya sejak Rabu, 3 Desember 2014 lalu. Tapi, ia tak serta-merta percaya. Warga Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Tegal itu memilih menunggu pemberitahuan resmi dari pemerintah. (4 ABK Oryong Asal Tegal Ditemukan Tewas)
"Rabu lalu, kantor suami saya menelepon. Katanya suami saya sudah meninggal," kata perempuan 32 tahun itu, Sabtu, 6 Desember 2014. (Seorang ABK Oryong Asal Brebes Selamat)
Hingga akhirnya Pujiono, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah, memastikan kabar lelayu itu, Sabtu, 6 November 2014. (Keluarga ABK Oryong 501 Menunggu Kepastian)
Pujiono memastikan empat ABK ditemukan meninggal. Mereka adalah Mujahidin (35) warga Desa Dukuh Salam, Slawi; M. Idris (29) warga Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi; Warno (37) dan Nur Kholis (23) warga Desa Gumayun, Kecamatan Dukuh Waru. Warno dan Nur Kholis bersaudara. (WNI Korban Kapal Oryong Tak Tahu Anaknya Lahir)
"Kami sudah menemui empat keluarga ABK asal Tegal yang dipastikan meninggal untuk memberikan dana tali asih. Masing-masing keluarga mendapat Rp 5 juta," katanya. Soal pemulangan jenazah, BP3TKI masih menunggu kepastian dari perwakilan RI di Moskow dan Korea. "Kalau sudah ada kabar dari sana, kami akan sampaikan kepada keluarga para ABK," kata dia. (Tragedi Oryong, ABK Indonesia Dikontrak 2 Tahun)
Baca Juga:
Keluarga ABK yang dinyatakan meninggal berharap agar jenazah keluarga mereka dipulangkan secepatnya agar bisa segera dimakamkan. (Menteri Susi: ABK Indonesia Banyak Dijadikan Budak)
DINDA LEO LISTY
Terpopuler:
SBY Pernah Tegur Pembakaran Kapal Asing Ilegal
Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan
Surati Lurah, Gubernur FPI Mau Bikin Pemerintahan
Menteri Anies Baswedan Stop Kurikulum 2013