TEMPO.CO, Yogyakarta - Konser peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Selasa, 9 Desember 2014, terselenggara atas patungan berbagai elemen masyarakat yang disatukan secara sporadis oleh para seniman. "Seluruh artis bersedia dibayar separuh harga," ujar panitia kegiatan yang juga seniman Yogyakarta, Agung 'Leak' Kurniawan, kepada Tempo.
Konser yang dimulai pukul 19.00 WIB itu menghadirkan sejumlah musisi. Di antaranya Sangkakala, Navicula, GIGI, Jogja Hip-Hop Foundation, Superman Is Dead, dan Shaggy Dog. (Baca juga: Konser Antikorupsi di Yogya Banjir Penonton)
Agung menuturkan, meski para artis dibayar separuh harga, soundsystem, dan peralatan lain pendukung panggung berfasilitas kelas satu. Menurut Agung, itu semua dihadirkan untuk memuaskan penonton. Sehingga, biaya yang dikeluarkan sedikit besar.
Perkiraan seluruh biaya untuk konser yang mengusung jargon "Lihat, Lawan, Laporkan!" itu pun berkisar Rp 1 miliar. Sedangkan untuk musisi yang tampil, bayaran di bawah Rp 50 juta, jauh dari tarif mereka.
Untuk menanggung biaya besar itu, para seniman dan panitia melobi sejumlah perusahaan untuk menjadi donatur sejak dua pekan sebelum acara. "Ada yang sumbang duit, ada konsumsi, kaus, apa saja kami terima," kata Agung, yang juga pengelola Rumah Seni Kedai Kebun itu.
Panitia lega karena perusahaan donatur tak ada yang menuntut logo perusahaannya dipasang di acara konser. Sehingga tak ada umbul-umbul yang mengganggu layaknya acara komersil. Konser itu sendiri dibuka dengan penampilan grup cadas Sangkakala dan Navicula.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Jokowi Tak Disambut Siswa di Yogyakarta
Menikmati 57 Jenis Ikan Teluk Ambon
Kanal Berita dan Cerita dari Jongla