Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Kolonial Rumah Saudagar Batik Laweyan

image-gnews
Rumah yang menurut pengakuan seorang tukang becak yang sering mangkal di depannya milik Djoko Susilo di Jalan Perintis Kemerdekaan No.70, Laweyan, Solo, tampak dari depan, Selasa (7/31). Namun rumah dengan bergaya kolonial yang tampak terawat dengan dinding tembok setinggi 5 meter tersebut tertulis nama Chandra Cahyadi. TEMPO/Andry Prasetyo
Rumah yang menurut pengakuan seorang tukang becak yang sering mangkal di depannya milik Djoko Susilo di Jalan Perintis Kemerdekaan No.70, Laweyan, Solo, tampak dari depan, Selasa (7/31). Namun rumah dengan bergaya kolonial yang tampak terawat dengan dinding tembok setinggi 5 meter tersebut tertulis nama Chandra Cahyadi. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Fungsi rumah di Jalan Sidoluhur, Laweyan, Solo, itu tak berubah banyak sejak empat dekade lalu. Kalaupun berbeda, rumah itu kini lebih terbuka, dan lebih nyaman untuk dikunjungi. Di dalamnya terdapat baju-baju batik lawas berwarna teduh dipajang di ruang tamu. Setiap pengunjung yang bertandang ke rumah itu akan disapa ramah oleh pramuniaga yang selalu tersenyum. (Baca: Pengusaha Solo: Batik Jokowi di APEC Gaya Yogya)

Rumah ini bukan rumah biasa. Ini adalah salah satu gerai batik di daerah Laweyan. Sekitar empat dekade lalu, kesan ramah dan terbuka itu mungkin sangat sulit dijumpai.

Dulu, tamu yang datang akan berhadapan dengan pintu gerbang tinggi dan kokoh serupa benteng. Sang pemilik rumah akan mengintip lewat lubang kecil untuk melihat siapa yang datang. (Baca: Di Forum APEC, Jokowi Pakai Batik Gaya Yogya)

Jika yang datang tamu terhormat, mereka akan membuka pintu gerbang tersebut lebar-lebar. Tapi, bila yang mengetuk pintu adalah pekerja batik, hanya sebuah pintu kecil di bagian bawah yang dibuka.

“Biasanya, mereka harus melewati pintu dengan cara jalan merunduk,” kata salah satu pengusaha batik, Gunawan Muhammad Nizar, ketika ditemui di Laweyan pada Sabtu pekan lalu.

Laweyan dikenal sebagai kampungnya para pengusaha batik. Zaman keemasan batik terjadi pada era 1930-an. Warga di daerah itu pun hidup mewah. Mereka membangun rumah semolek mungkin untuk menunjukkan kelas sosialnya.(Baca:Berjubel, Warga Surakarta Sumbang Jokowi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan bangunan di sana bergaya art deco pengaruh kolonial. "Bahkan saat itu ada pedagang yang mendatangkan material bangunan dari Italia khusus untuk mencukupi kebutuhan warga Laweyan," kata koordinator pengembangan Kampung Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyatmono.

Uniknya, meski bergaya Eropa, pemanfaatan ruang masih menganut konsep Jawa. Ruang dalam rumah saudagar batik Laweyan terdiri atas pendopo, ndalem, senthong, gandok kiwo, dan gandok tengen.  Ada juga bangunan tambahan untuk memproduksi batik di bagian samping dan belakang rumah utama. Konon, para pekerja hanya diperbolehkan mengakses bangunan pabrik itu. (Baca: Pegawai Kota Solo Wajib Pakai Seragam Batik Printing)

Tidak lupa, mereka membangun pagar tinggi di sekeliling rumah menyerupai benteng. Semacam sekat dengan dunia luar. Selain alasan keamanan, benteng itu berguna untuk menyaingi bangunan istana Keraton Solo.  Ya, menurut sejarahnya, pada masa lalu, para pengusaha batik itu memiliki hubungan kurang harmonis dengan para bangsawan Solo. Mereka selalu saling bersaing dalam segala hal.

Sayang, pada era 1970-an, bisnis batik, mundur drastis. Banyak pabrik yang tutup akibat bangkrut. Sebagian warga terpaksa banting setir mencoba peruntungan di bisnis lain. Ada yang berhasil, ada pula yang gagal. Mereka yang tidak kuat menanggung beban perawatan rumah mewah tersebut memilih menjualnya dan pindah ke tempat lain, keluar dari Laweyan. (Baca: Pengusaha Batik Mengeluh Kesulitan Ekspor)

AHMAD RAFIQ | ISMA SAVITRI | HP

Terpopuler
Membersihkan Hidung Mampet
Waspada Hidung Tersumbat
Kenali 3 Cara Pakai Obat Dekongestan
Hari Disabilitas, 130 Tunanetra Ajak Jalan Sehat 
Hari Disabilitas, 130 Tunanetra Ajak Jalan Sehat
Utak-atik Merakit Miniatur Militer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.


7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

15 Januari 2024

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru. Foto: Canva
7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru.


Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

10 Oktober 2023

Pangeran Mateen dari Brunai (Bisnis.com)
Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

Pangeran Mateen, membuat banyak wanita patah hati setelah dikabarkan akan menikah pada Januari 2024. Namun, tak ada salahnya kita intip hobinya.


Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

2 Oktober 2023

Ilustrasi memancing. ANTARA/Ampelsa
Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

Penelitian menemukan memancing bisa menurunkan risiko depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan kondisi mental lainnya.


Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

29 September 2023

Ilustrasi pria bekerja di depan laptop. Foto: Freepik.com
Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

Pekerja bisa memilih hobi atau aktivitas berbeda dari rutinitas pekerjaan sehingga dapat memiliki waktu istirahat yang berkualitas. Ini alasannya.


WFH Karena Udara Buruk, Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Produktif

23 Agustus 2023

Ilustrasi bekerja dari rumah (WFH). Shutterstock
WFH Karena Udara Buruk, Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Produktif

WFH mulai diterapkan saat terjadi udara buruk. Lakukan hal ini supaya WFH tidak membosankan.


Hobi Memasak, Apa Saja Manfaatnya?

31 Juli 2023

Ilustrasi pria memasak (pixabay.com)
Hobi Memasak, Apa Saja Manfaatnya?

Memasak menjadi cara yang menyenangkan dan menenangkan untuk menepikan diri dari masalah


Mancing di Laut Sambil Urus Kerjaan, Prilly Latuconsina: Berburu Ikan dan Sinyal

24 Juli 2023

Prilly Latuconsina menunjukkan ikan hasil tangkapan memancingnya di laut. Foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Mancing di Laut Sambil Urus Kerjaan, Prilly Latuconsina: Berburu Ikan dan Sinyal

Di tengah kesibukannya sebagai aktris dan produser, Prilly Latuconsina membagikan pengalamannya memancing ikan tenggiri di tengah laut.


Manfaat Merangkai Bunga untuk Suasana Hati dan Pikiran

10 Juli 2023

Ilustrasi membuat hiasan karangan bunga Natal. Unsplash.com/Joyce Adams
Manfaat Merangkai Bunga untuk Suasana Hati dan Pikiran

Aktivitas merangkai bunga bermanfaat untuk ekspresi kreativitas


Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi

5 Juli 2023

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi

Masalah depresi bisa dicegah jika mau melakukan satu jam aktivitas fisik atau berolahraga