TEMPO.CO, Jakarta - Emirsyah Satar punya rencana khusus setelah melepaskan jabatan (resign) sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Emirsyah, yang kini berusia 55 tahun, mengaku punya beberapa alternatif selepas menjadi orang nomor satu di maskapai flagship Indonesia tersebut.
Kepada Tempo, Emir mengatakan akan rehat sejenak dari segala pekerjaan sampai akhir tahun 2014. Setelah itu, ujar dia, ada beberapa tugas yang menanti diselesaikan. Salah satunya adalah tanggung jawab sebagai Komisaris Bank Muamalat. "Tapi, sekarang, saya liburan dulu," tuturnya. (Baca juga: Garuda: Emirsyah Lengser Menjelang Low Season)
Menurut Emir, dia mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Direktur Utama Garuda pada Senin, 8 Desember 2014, yang ditujukan kepada pemegang saham. Pengesahan pengunduran diri Emir akan ditentukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa Garuda Indonesia yang rencananya diselenggarakan pada Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: RUPSLB Garuda Akan Bahas Pengganti Emirsyah Satar?)
Emir mengatakan pengunduran dirinya bisa menjadi kesempatan bagi direksi baru untuk menghadapi tantangan pada 2015. Sebab, ujar Emirsyah, pada 2015, ada momen besar, yakni ASEAN Open Sky. "Agar direksi baru bisa bekerja full year," tuturnya.
Emir lahir di Jakarta pada 28 Juni 1959. Anak seorang diplomat tersebut lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1986 dan mengawali kariernya sebagai auditor di kantor akuntan Pricewaterhouse Coopers. Emirsyah kemudian meniti karier dan menduduki jabatan tinggi di beberapa bank, antara lain Citibank dan Bank Danamon, sebelum masuk ke Garuda Indonesia.
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi