TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Hanafi Rais mengatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru nanti harus punya sistem menejemen cerdas untuk mengamankan wilayah laut Indonesia. (Baca: Jokowi Andalkan Kepala Staf TNI AL Baru)
Alasannya, menurut putra Amien Rais ini, TNI AL hanya punya sekitar 110 kapal perang yang bisa digunakan untuk mengamankan teritorial laut Indonesia. "Jumlah itu masih kurang, terlebih Presiden Joko Widodo punya program maritim yang kuat," kata Hanafi saat dihubungi Tempo, Ahad, 21 Desember 2014. (Baca: Ini Calon KSAL Pilihan Menteri Susi)
Jika punya manajemen cerdas, KSAL baru bisa memaksimalkan jumlah kapal untuk mengamankan seluruh wilayah Indonesia. Sebab, keamanan laut bukan hanya persoalan pencurian ikan, tapi termasuk urusan pelanggaran wilayah kedaulatan, penyelundupan, dan lainnya. (Baca: Begini Cara Deteksi dan Tindak Kapal Ilegal)
Hanafi juga meminta KSAL baru punya komitmen kuat dalam meningkatkan kekuatan armada TNI AL. Sebab, untuk bisa jadi tulang punggung visi maritim Jokowi, TNI AL butuh sejumlah alat utama sistem persenjataan baru. "Bukan cuma kapal perang, tapi kapal selam, helikopter, dan pesawat pengintai," kata Hanafi. (Baca: Patroli Laut, TNI AL Gelagapan Kurang Bahan Bakar)
Menurut Hanafi, meski tak punya wewenang untuk menambah anggaran alutsista, KSAL harus bisa mengutamakan pembelian alutsisa yang paling diperlukan. "Kalau pemimpinnya (KSAL) punya komitmen dan kemauan kuat, DPR pasti akan setuju," tutur Hanafi. (Baca: Lagi, TNI AL Bakar Dua Kapal Ilegal)
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal
10 Penemuan Ilmiah Paling Menghebohkan 2014
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax