TEMPO.CO, Jakarta - Kiper asal Amerika Serikat, Tim Howard, mengatakan pengelola Liga Sepak Bola Amerika (MLS) seharusnya meminta Frank Lampard kembali ke klub New York City. Lampard sepakat bergabung bersama New York City selama dua tahun setelah kontraknya di Chelsea habis pada Juli 2014. Lampard kini bermain di City dengan status pemain pinjaman. Howard, yang kini menjadi kiper Everton, mengatakan Liga Amerika akan mendapat masalah jika membiarkan Lampard terlalu lama bermain bersama City.
City memakai jasa Lampard karena sang pemilik klub, Sheikh Mansour, memiliki saham di New York. Kontrak City untuk meminjam Lampard sebenarnya akan habis pada tahun baru 2015. Setelah itu Lampard harus berangkat ke New York dan berlatih untuk mempersiapkan diri mengikuti liga yang akan dimulai Maret nanti. Namun Lampard justru bermain keren di City, mencetak enam gol dalam 15 pertandingan. Manajer City Manuel Pellegrini makin kepincut dan menginginkan pemain itu untuk bertahan lebih lama di Inggris.
Lampard adalah salah satu pemain tersukses di Liga Inggris. Sebagian besar kariernya dihabiskan bersama Chelsea. Dia mencetak 147 gol dari 429 selama 13 tahun membela Chelsea. Lampard membantu Chelsea merebut tiga trofi Liga Primer Inggris, empat juara Piala FA, satu gelar Liga Champions Eropa, dan satu trofi Piala Eropa. Lampard dua kali meraih gelar pemain terbaik Inggris pada 2004 dan 2005.
Dengan segudang pengalaman dan karisma di lapangan, tak heran jika Pellegrini menginginkannya bertahan di City lebih lama lagi. Sebagai pemain pinjaman, Lampard membantu City tampil gemilang. City kini menempati peringkat kedua klasemen, sementara Liga Primer di bawah Chelsea dan mengungguli rival sekota, Manchester United.
Howard menekankan New York harus segera memanggil Lampard kembali meski dia masih menuai sukses di Inggris. "Rasanya MLS membuat masalahnya sendiri," kata Howard seperti ditulis Sunday Express. Howard mengatakan New York dimiliki oleh City. Lampard bermain sangat bagus di City dan klub itu semakin populer. "Frank Lampard menjadi bagian dari tim juara dan itu sudah melebihi prioritas. Mereka menikmati kesuksesan itu," kata kiper, berusia 35 tahun itu.
Menurut Howard, Liga Amerika akan melindungi kepentingan mereka di masa depan. Pengelola Liga, kata Howard, mungkin bisa menggunakan sedikit paksaan jika perlu. "Aku tidak tahu caranya, mungkin dengan memukul tangan Frank dan memintanya untuk kembali ke New York," kata Howard. "Tapi rasanya itu tak mungkin terjadi."
ESPN | GOAL | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Terpopuler:
Jam Tangan Bulgari Ronaldo untuk Real Madrid
Liverpool Vs Arsenal, Arsene Wenger Andalkan Sanchez
Main Sepuluh Orang, Liverpool Tahan Arsenal 2-2
Gerard Pique, Jawaban Atas Masalah Serius di Barca
Lima Fakta Tersembunyi Tentang Arjen Robben