TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengaku tetap memasang potongan harga besar-besaran yang biasa dilakukan setiap akhir tahun. Aksi ini tetap dilakukan meski pertumbuhan retail Tanah Air melemah hingga 10 persen.
"Ini semata untuk meningkatkan penjualan dan memberi nilai tambah kepada masyarakat pada Natal dan tahun baru," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Aprindo Satria Hamid Ahmadi, Kamis, 25 Desember 2014.
Sebelumnya, Satria mengemukakan pertumbuhan retail nasional lesu karena anjloknya daya beli masyarakat. Asosiasi terpaksa merevisi target pertumbuhan dari sebelumnya 15 persen. Keadaan ini dipicu naiknya harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik.
Adapun diskon dihelat sebagian besar peretail di Jabodetabek dari 20 hingga 70 persen. Diskon khusus, kata Satria, juga diberikan untuk produk non-makanan-minuman yang baru hadir di pasaran (new arrival).
Untuk merayakan pergantian tahun, pengusaha retail juga memasang diskon untuk menyambut malam pergantian tahun (midnight sale). Pada pengujung 2014 nanti, potongan harga diberikan untuk produk makanan, pakaian, elektronik, dan alat rumah tangga.
Satria berharap promo akhir tahun mampu mengerek pendapatan retail 2014 menjadi Rp 168 triliun. Angka ini, kata dia, terkoreksi dari target akhir tahun sebelumnya yang mencapai Rp 175 triliun.
Adapun promo sudah berlangsung sejak 20 Desember 2014 hingga 5 Januari 2015. "Setelah liburan usai, semua akan kembali normal," ujar Ketua Umum Asosiasi Tutum Rahanta, Kamis, 25 Desember 2014.
ROBBY IRFANY
Terpopuler
Keliling Gereja, Aher Ucapkan Selamat Natal
Menteri Pariwisata Target 10 Juta Wisman di 2015
Penunggak Pajak Dicekal, Termasuk Bos Epiwalk
Mabuk Lem, Anak Dicambuk Ibunya hingga Tewas