TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hari ini mulai mencari penyebab kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Ketua Subkomite Udara KNKT Masruri mengatakan, dalam kaitan dengan pencarian ini, tim KNKT telah telah tiba di Pangkalan Bun.
"Jam satu (saat ini) tim akan berangkat dari Tanjungpandan untuk mencari dan mendeteksi black box atau detektor ping," katanya saat dihubungi, Rabu, 31 Desember 2014. (Baca:Korban Air Asia, Begini Penanganan Jenazahnya)
KNKT memimpin tim investigasi Air Asia QZ8501 yang beranggotakan sepuluh ahli yang berasal dari sejumlah negara. Selain anggota KNKT sendiri, tim ini terdiri atas ahli keselamatan dari Prancis, penyidik kecelakaan udara dari Inggris, dan ahli detektor dari Singapura.(Baca:Lagi, Dua Jenazah Korban Air Asia Dijemput Heli)
Tim ini, kata dia, akan berada di lokasi perairan yang areanya sudah didefinisikan lebih dulu. "Mereka akan dikirim berdasarkan floating-nya," katanya.
KNKT tidak mewajibkan tim melaporkan pencarian Air Asia QZ8501 secara berkala. Masruri mengatakan tim akan segera melaporkan perkembangan pencarian setelah mendapatkan hasil. "Kalau mereka menemukan, secepatnya melaporkan," katanya. (Baca:Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut )
Sebelumnya, pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat kehilangan kontak dengan menara pengawas di sekitar Tanjungpandan, Belitung Timur. Pesawat itu membawa 155 penumpang dan 7 awak.
ALI HIDAYAT
Baca juga:
Premium Distop, Subsidi BBM Hemat Rp 200 Triliun
PSM Makassar Ikut Buru Zulkifli Syukur
Lagi, Dua Jenazah Korban Air Asia Dijemput Heli
Tahun Baru Jalur Puncak Ditutup, Ada Alternatifnya