TEMPO.CO, Selat Malaka - Pada hari ketujuh misi pencarian AirAsia QZ8501, sejumlah jenazah penumpang dievakuasi. Pagi ini, Sabtu, 3 Januari 2015, sebanyak delapan jenazah akan dikumpulkan di KRI Banda Aceh. (6 Lagi Korban Air Asia Dievakuasi, Total 16 Jasad)
Sejumlah jenazah itu ditemukan oleh kapal-kapal pencari lain. KRI Banda Aceh menjadi pusat koordinasi pencarian AirAsia QZ8501. (Korban Air Asia Sulit Dikenali, Mengapa?)
"Satu ditemukan kapal Malaysia KD Pahang, tujuh lainnya dari KRI Bung Tomo," kata Komandan KRI Banda Aceh Letkol Arief Budiman, Sabtu, 3 Januari 2015.
Hingga berita ini ditulis, baru satu jenazah dari KD Pahang yang berhasil dipindahkan ke KRI Banda Aceh. Tujuh lainnya, dalam perjalanan dari KRI Bung Tomo. KRI Banda Aceh saat ini sedang melempar jangkar tak jauh dari Teluk Kumai, sekitar 40 mil laut dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Pangkalan Bun.
Jenazah dari KD Pahang tiba sekitar pukul 06.45 WIB. Sebuah perahu karet yang berisi beberapa anggota tim penyelam TNI AL diturunkan dengan katrol dan berpacu menuju KD Pahang untuk menjemput jenazah di kapal yang membuang jangkar pada jarak 1,5 mil laut dari KRI Banda Aceh itu.
Setelah dijemput, perahu karet beserta kru dan jenazah di dalamnya kembali diangkat ke atas dek KRI Banda Aceh dengan katrol.
Sebelumnya, bubuk kopi telah ditaburkan di atas papan yang akan ditempati temuan jenazah untuk mengurangi bau menyengat. Belum ada informasi tentang identitas atau pun ciri jenazah itu.
Setelah jenazah dari KRI Bung Tomo datang, kedelapannya akan diangkut dengan dua helikopter untuk dibawa ke Pangkalan Bun. KRI Banda Aceh kemudian akan berlayar menuju titik koordinat yang diduga menjadi tempat jatuhnya ekor pesawat untuk menurunkan tim penyelam. Area tersebut berjarak lima jam perjalanan dari titik kapal membuang jangkar saat ini.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Terkait:
Rute Surabaya-Singapura Dibekukan, Air Asia Patuh
AirAsia QZ8501, 5 Fakta dan 5 Tanda Tanya
Alasan Briefing Cuaca Wajib bagi Para Pilot
Cari Air Asia, Rusia Kerahkan 2 Pesawat Hari Ini
Cari Air Asia, Tim SAR Berlomba dengan Waktu