TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua bagian badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di sekitar Tanjung Pandan, Belitung. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan kapal Geo Survey, Baruna Jaya, dan kapal Singapore RSS Persistence berhasil menemukan dua bagian pesawat nahas itu pada pukul 23.40 WIB, Jumat, 2 Januari 2015.
"Kapal berhasil mendeteksi obyek cukup besar. Yang satu berhasil dideteksi dengan 3 dimensi, dan 1 obyek dideteksi dengan 2 dimensi," kata Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Januari 2014. Obyek pertama berdimensi 9,4 x 4, 8 x 0,4 meter. Sedangkan obyek kedua berdimensi 7,2 x 0,5 meter. (Baca: Delapan Jenazah Tiba di Pangkalan Bun)
Menurut Soelistyo, hasil hari ini merupakan rangkaian dari evakuasi dan temuan-temuan unsur dari dasar laut. Awalnya, Soelistyo mendapat laporan dari tim Basarnas bahwa pesawat C-130 Hercules Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara melihat obyek yang diduga bayangan ekor pesawat. Saat itu, Soelistyo belum bisa memastikan ke media bahwa obyek tersebut ekor pesawat.
Tim SAR gabungan pun berhitung untuk menentukan area prioritas berdasarkan evaluasi dari temuan-temuan jenazah dan bagian-bagian lain dari pesawat. Soelistyo pun menentukan ada tiga sektor pencarian di Selat Karimata, yakni sektor pertama seluas 13.500 mil laut, sektor kedua 1.575 mil laut, dan titik ketiga 670 mil laut. Sektor kedua menjadi titik prioritas. (Baca: KRI Banda Aceh Menuju Lokasi Ekor Air Asia)
Setelah itu, Soelistyo menginstruksikan KRI Bung Tomo untuk mencari AirAsia dengan sistem sonar di daerah prioritas. Hasilnya, pada pukul 07.40 WIB, Jumat, 2 Januari kemarin, menemukan signal yang terkonfirmasi di posisi yang ditemukan dua bagian bodi AirAsia. Soelistyo lalu meminta kapal Geo Survey, yang memilik alat pendeteksi bawah laut, untuk merapat ke KRI Bung Tomo. "Hasilnya ditemukan 2 obyek cukup besar dimensinya. Oleh karena itu, hasil operasi ini adalal full kerja kita yang sudah dicapai pada hari ketujuh."
Dengan temuan ini, Soelistyo mengirim pesawat Amfibi Be-200, bantuan dari Rusia ke Pangkalan Bun siang ini. Pesawat yang kini di Bandara Halim Perdanakusuma itu mengangkut 40 hingga 50 penyelam andal. Mereka juga membawa unman submersible atau alat tanpa awak untuk bisa diterjunkan ke dua bagian pesawat AirAsia yang berada di kedalaman 30 meter itu. Pesawat itu juga bisa mengambil obyek di dasar laut.
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak. Hingga pagi ini, baru 30 jasad yang berhasil dievakuasi.
LINDA TRIANITA
Berita Terkait:
USS Sampson, Kapal Perang Pencari Korban Air Asia
Cari Korban Air Asia, USS Sampson Bawa Helikopter
Ini Teknik Penyelaman untuk Mencari Air Asia
Cari Puing Air Asia, Tim Penyelam Akan Memutari
Cari Air Asia, Penyelam Pakai Kirby Morgan Band