TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Fransiskus Henry Bambang Soelistyo mengatakan dirinya memimpin lembaganya dengan gaya campuran, tidak melulu menggunakan cara-cara militer. Termasuk dalam misi pencarian pesawat Air Asia QZ8501. “Anak buah saya juga ada yang sipil. Jadi saya gunakan, ya, gaya militer, gaya sipil juga iya,” katanya saat wawancara khusus dengan Tempo, Jumat, 2 Januari 2015. (Baca: Soal Slot Air Asia, Ini Cara Ajukan Extra Flight)
Ketika berhadapan dengan tim penolong yang berada di bawah komandonya, Soelistyo memilih menggunakan cara militer. “Tugas lapangan itu berat. Ini mengharuskan kultur yang sama dengan TNI,” kata bapak dua anak ini.
Dinamika tugas lapangan menyebabkan Soelistyo kadang harus menggunakan cara militer demi menjaga keselamatan anak buahnya. Contohnya, ketika ia tak bisa berangkat ke Pangkalan Bun dalam misi pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 karena cuaca buruk. (Baca: Anak Pilot Air Asia: Jangan Salahkan Papa Saya)
“Jadi komandan satuan yang ada di lapangan tinggal saya perintah, ‘Hei, perhatikan keselamatan anak buahmu. Lakukan tugasmu pada saat cuaca memungkinkan. Kalau tak bisa menghadapi cuaca, jangan bergerak’,” ujarnya.
Namun, ketika berhadapan dengan relawan atau lembaga lain yang ikut dalam operasi pencarian, ia menggunakan cara-cara sipil. “Kalau misalnya komunikasi sama Kementerian Luar Negeri, ya, saya tidak mungkin langsung instruksi. Saya pasti, ‘Boleh enggak saya minta bantuan luar negeri? Kan, panglima sudah setuju’,” dia mencontohkan. (Baca: 3 Prajurit Cantik dan Misi Berburu Air Asia)
Gaya kepemimpinan campuran ini, kata Soelistyo, lebih efektif ketika ada misi pencarian besar-besaran.
Marsekal Madya Fransiskus Henry Bambang Soelistyo menjabat sebagai Kepala Basarnas sejak 14 April 2014. Pria kelahiran Yogyakarta, 58 tahun lalu, ini adalah lulusan Akademi Angkatan Udara dan juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional.
TIM TEMPO
Baca berita lainnya:
Ini Alasan Johan Mundur sebagai Juru Bicara KPK
Jonan Selidiki Pejabat 'Penjual' Izin Air Asia
Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku
Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri
Pelesir dan Belanja Sayur Organik di Yogyakarta