TEMPO.CO, Jakarta - Sersan Dua Tri Kusumawardani sudah bercita-cita menjadi anggota pasukan TNI sejak kecil. Perempuan asal Pasuruan ini terlahir di tengah keluarga purnawirawan TNI. "Sebenarnya ingin masuk TNI AD, tapi pendaftaran yang buka duluan TNI AL, dan ternyata saya lolos seleksi," kata Tri di KRI Banda Aceh, Ahad, 4 Januari 2015. (Baca: 3 Prajurit Cantik dan Misi Berburu Air Asia)
Bungsu dari tiga bersaudara ini terpilih sebagai prajurit Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pada 2012. Setelah lulus SMA pada 2011, dia memantapkan diri menjadi pasukan bela negara. Kini, Tri berpangkat sersan dua pada Korps Perbekalan. Ia anggota Korps Wanita Angkatan Laut di KRI Banda Aceh, pencari pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang sejak Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Cari AirAsia, Ada Prajurit Cantik di Kapal Perang)
Tri berujar, sejak dulu, dirinya menyenangi olahraga air. Di antara anggota Kowal, Tri terkenal karena kepiawaiannya dalam berenang dan menyelam. Tri mengaku punya emblem pada seragamnya yang menunjukkan dirinya penyelam yang sudah diakui secara nasional. "Tapi saya jarang pakai karena di atas kapal ini tidak ada yang pakai emblem itu," ujarnya. (Baca: Tragedi Air Asia, 41 Korban Jemaat dari Satu Gereja)
Perempuan kelahiran 1993 ini bukan sekali ini saja ikut misi dengan KRI Banda Aceh. Berbeda dengan dua rekan Kowal lainnya yang baru pertama kali ikut misi, Tri berkali-kali berlayar bersama KRI Banda Aceh ke Surabaya, Bengkulu, dan Nias di Sumatera Utara untuk dinas. Saat bertugas di kapal, dia akan ditugasi menjadi juru mudi dan membaca peta navigasi. (Baca: Jenazah Korban Asia dan Kisah Tukang Pel)
Meski begitu, misi pencarian pesawat Air Asia QZ8501 kali ini adalah misi berbeda untuk Tri. Dia baru sekali ini terjun dalam misi evakuasi untuk menyelamatkan nyawa manusia. "Saya bangga bisa membantu orang-orang yang membutuhkan kabar tentang keluarganya yang berada dalam pesawat. Senang bisa membantu sesama manusia biasa," ujar Tri.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Baca Berita Terpopuler
Sindir ISIS, 11 Pekerja Majalah Tewas Ditembak
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk Singapura?
Penyerang Charlie Hebdo: Ini Pembalasan Nabi!
Yogyakarta Bicara Hotel dan Kampung di Belakangnya
Ini Penyebab Kantor Media Charlie Hebdo Ditembaki