TEMPO.CO, Surabaya - Keputusan pemerintah membekukan rute lalu menahan 15 penerbangan asal empat maskapai dari Bandar Udara Juanda, Jawa Timur, mendapat reaksi dari agen tur dan perjalanan. Mereka menyesalkan keputusan yang dibuat terkait dengan kisruh izin penerbangan pesawat Air Asia yang nahas pada 28 Desember 2014. (Baca: 15 Izin Penerbangan Milik 4 Maskapai Diperiksa Ulang)
"Pemerintah agar mempertimbangkan pula keberlangsungan bisnis perjalanan. Penutupan rute penerbangan secara mendadak akan merugikan, baik pelanggan maupun penyedia jasa," kata Sekretaris Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jawa Timur Nanik Sutaningtyas, Rabu, 7 Januari 2015.
Nanik menuturkan komponen terbesar bisnis perjalanan ialah transportasi dan penginapan. Penyelenggara jasa paket tur sudah setahun sebelumnya menjual setiap rencana perjalanan. "Kalau gara-gara kesalahan airline ditutup tanpa solusi, ini namanya enggak bijak," ujarnya. (Baca: Jonan Minta Daftar Maskapai Bandel, Izin Dicabut?)
Nanik juga mengungkap kerugian yang dialami calon penumpang. "Kalau memberikan sanksi pencabutan, bagaimana dengan mereka yang jauh-jauh hari sudah mempersiapkan perjalanan untuk kepentingan bisnisnya?" katanya.
Menurut Nanik, tak banyak penumpang pesawat yang tahu tentang hak-haknya. Dia mencontohkan, maskapai wajib memberikan makanan dan minuman ringan jika pesawat terlambat 30 hingga 90 menit. Semua hak diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara.
"Di sana diatur hak-hak penumpang jika terjadi keterlambatan (delay) hingga batal terbang," katanya. "Tapi orang-orang mana tahu? Karena otoritas bandara tidak memberikan info."
Pihak Angkasa Pura I menunda 15 penerbangan asal empat maskapai dari Bandara Juanda, Sidoarjo. Empat maskapai tersebut ialah Lion Air, Trigana Air, KalStar, dan Air Asia. Penerbangan ditunda karena menunggu persetujuan dokumen terbang. Setelah izin turun, maskapai baru bisa beroperasi kembali.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati
Moeldoko Ngiler Lihat USS Sampson dan Sea Hawk
Khotbah Jumat Ngawur, NU: Jemaah Boleh Interupsi
Ekor Air Asia Ditemukan, Penyelam Kehabisan Oksigen