TEMPO.CO, Panama City - Wabah penyakit tropis chikungunya di Panama tahun lalu mendorong para ilmuwan dari Smithsonian Tropical Research Institute untuk mengkaji bagaimana aktivitas manusia memperbanyak vektor nyamuk. Juga, melihat implikasi serius penyakit ini bagi ekologi lingkungan.
Chikungunya merupakan virus yang disebarkan oleh nyamuk dari genus Aedes—biasanya A. Albopictus, atau biasa disebut nyamuk macan. Selain chikungunya, nyamuk ini menyebarkan virus demam berdarah. Jadi, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases ini juga berperan untuk membuat program pemberantasan demam berdarah dengue.
Otoritas kesehatan Panama pertama kali mendeteksi nyamuk macan di negaranya pada 2002. Penyebaran virus ini terus berlangsung dan meluas ke Kota Panama. Data ini kemudian dibandingkan dengan hasil pemantauan dari STRI.
“Ternyata penyebaran nyamuk macan tergantung pada jaringan jalan,” kata Jose Loaiza, pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 12 Januari 2015. Loaiza juga seorang peneliti di INDICASAT, sebuah lembaga penelitian ilmiah di Panama.
Dia mengatakan vektor nyamuk tidak bergerak secara organik di seluruh lanskap. Untuk membendung penyebaran vektor, para peneliti menyarankan otoritas kesehatan untuk menjalankan fumigasi di seluruh Panama untuk mencegah jentik nyamuk. (Baca: Rawan Kaki Gajah, Begini Camat di Depok Atasinya)
Pada Mei tahun lalu, koloni nyamuk A. Aegypti dimodifikasi secara genetik oleh Oxitec, perusahaan medis asal Inggris. Tujuannya adalah memandulkan nyamuk-nyamuk tersebut. Modifikasi ini, kata anggota penelitian, Matthew Miller, diharapkan dapat mengurangi populasi nyamuk macan.
Hanya, percobaan saja mungkin harus melibatkan “permainan” ekologi, mengingat kemampuan Aedes keluar dari jebakan yang dibikin tim ilmuwan. Lantas, nyamuk dapat berkembang biak kembali. Kemungkinan lain ialah nyamuk macan dapat memperburuk bibit A. Aegypti. “Kedua nyamuk memiliki ekologis yang serupa,” ujar Miller. (Baca: Brazil Lepas Ribuan Nyamuk)
SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB
Berita Lain:
ZTE Kembangkan Teknologi Jaringan NFV dan SDN
Satelit Tiba di Mars, India Pecahkan Dua Rekor
Kehebatan Teluk Lamong Ketimbang Tanjung Priok