TEMPO.CO, Bangkalan - Bahtiar Pradinata, kuasa hukum Ketua DPRD Bangkalan, Jawa Timur, Fuad Amin Imron, membantah tudingan aktivis di Bangkalan yang menyebut Fuad diduga memiliki andil dalam kasus penembakan terhadap aktivis antikorupsi, Mathur Husairi. "Tidak benar tudingan itu," kata Bahtiar kepada Tempo, Kamis, 22 Januari 2015. (Baca: KPK Perika Pejabat Terkait Kasus Korupsi Fuad Amin.)
Mathur ditembak orang tak dikenal pada Selasa dinihari, 20 Januari 2015. Dia ditembak di depan rumahnya oleh dua pelaku menggunakan senjata rakitan. Polres Bangkalan telah menerjunkan tim Buser dibantu tim Jatarantas dan tim Cobra Polda Jatim untuk memburu pelaku penembakan.
Para aktivis di Bangkalan meyakini penembakan Mathur berkaitan dengan kasus Fuad Amin. Keyakinan itu didasarkan pada status Mathur yang telah diminta KPK menjadi saksi untuk membongkar seluruh kasus korupsi di Bangkalan yang terjadi selama Fuad menjabat bupati selama sepuluh tahun. (Baca: Alasan Anggota DPR RI Ini Kunjungi Anak Fuad Amin.)
Bahtiar mempertanyakan dasar dan bukti yang dimiliki para aktivis hingga mengaitkan kasus penembakan itu dengan kliennya. Menurut dia, untuk berkomunikasi dengan keluarga saja sangat sulit bagi Fuad, karena penjagaan terhadapnya sangat ketat. "Kalau menuding, harus disertai bukti yang kuat secara hukum," ujarnya.
Soal dugaan keterlibatan orang-orang dekat Fuad dalam penembakan Mathur, tutur Bahtiar, "Siapa pun yang dituding, harus berdasarkan fakta, bukan asumsi buta."
Bahtiar mengatakan saat ini kliennya sedang fokus menghadapi kasusnya di KPK. Sebab, selain kasus suap, Fuad juga ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler
Serang Balik, Budi Gunawan Sodorkan 'Dosa' KPK
Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR
Rara Beberkan Kronologi Kencan Putra Deddy Mizwar