TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United, Louis van Gaal, mengaku sangat marah setelah timnya ditahan imbang Cambridge United, klub Divisi IV Liga Inggris, Jumat, 23 Januari 2015 atau Sabtu dinihari waktu Indonesia. Bermain di Stadion Abbey, markas Cambridge, dalam pertandingan babak keempat Piala FA, MU tak sanggup mencetak gol.
Tim Cambridge, dengan nilai cuma 1,5 juta pound, sukses menahan kesebelasan MU yang harganya mencapai 250 juta pound. Akibat hasil seri itu, kedua tim harus menjalani tanding ulang di Old Trafford pada 3 Februari mendatang. Para pemain dan suporter Cambridge melakukan selebrasi heboh setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. (Baca: Cambridge Tahan MU 0-0, 'Ini Seperti Mimpi')
Sebaliknya, tidak ada kepuasan di kubu MU. Van Gaal bahkan menumpahkan kekesalannya dengan menyalahkan wasit, lapangan, dan lawan. "Semuanya menentang kami. Pertandingan ini membuat frustrasi," kata Van Gaal.
Van Gaal menyebut lapangan di Stadion Abbey tidak bagus. "Itu mempengaruhi gaya bermain dan lawan kami melakukan perlawanan yang lebih dari biasanya. Bertahan selalu lebih mudah daripada menyerang," katanya.
Menurut manajer asal Belanda itu, MU membuat kesalahan yang sama seperti ketika melawan tim-tim kecil lainnya. "Kami mengulangi kesalahan persis seperti ketika menghadapi Yeovil Town dan QPR. Gaya bermain kami di babak pertama kurang-lebih sama," kata Van Gaal.
Van Gaal bahkan menyebut MU beruntung tidak terlempar dari kancah persaingan Piala FA lebih awal. Dia sempat memarahi para pemainnya seusai babak pertama. "Di babak kedua kami tampil lebih baik dan kami tidak terbuang dari ajang ini. Itu yang paling penting," katanya.
MIRROR | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita Lain
Honda dan Kagawa Gagal Penalti, Jepang Tersingkir
Persela dan Mitra Kukar Masih Berburu Penyerang
Setelah Pires, Arsenal Indonesia Impikan Henry